Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbongkar Sudah Dosa-dosa Buzzer sampai Presiden

Terbongkar Sudah Dosa-dosa Buzzer sampai Presiden Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyoroti tentang fenomena buzzer di media sosial yang akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan luas, terutama terkait dengan dinamika politik di Tanah Air.

Fahri menyebut buzzer memiliki dosa terbesar, yakni membuat sebagian rakyat berkelahi dengan Presiden.

"Dosa terbesar para buzzer adalah membuat sebagian rakyat berantem sama presiden..tapi dosa terbesar presiden adalah membuat rakyat berantem sesama rakyat. Presiden negara mana maksudnya ini," kata Fahri disertai emoji tertawan dalam lini masa akun Twitternya, @Fahrihamzah, Selasa (9/1/2020).

Baca Juga: Hanson Pailit, Akal-akalan Busuk Benny Tjokro

Baca Juga: Susi Ikut Protes, Lantang atau Lancang?

Kendati demikian, politikus Partai Gelora Indonesia menegaskan tidak setuju jika fenomena buzzer dianggap sebagai gangguan. Sebab, demokrasi merupakan sistem yang bising.

Dia juga mengibaratkan demokrasi sebagai cahaya yang dikejar oleh banyak laron. "Tapi saya tak setuju fenomena buzzer dianggap gangguan. Demokrasi itu memang sistem bising, penuh laron karena bottom line-nya adalah freedom. Orang-orang mengejar cahaya yang kini tersebar pada banyak lampu penerang jalan. Jadi saya lebih memilih menyalahkan respons pemerintah," ujar mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Cuitan Fahri ditanggapi beragam oleh para penghuni jagad Twitter. Ada yang setuju dengan argumentasi, banyak pula yang mengkritiknya.

Salah satunya pemilik akun @CintaDamai8585. "Dan DOSA terbesar oposisi adalah awal kekacauan negara ini, mereka yg porak porandakan bangsa yangg besar ini.. Membuat berita palsu dan sangat palsu.Itulah jahatnya Oposisi. Apakah anda Oposisi yang tersisi..?" tulisnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: