Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Agar Hunian Kompak Terasa Nyaman dan Sehat

Cara Agar Hunian Kompak Terasa Nyaman dan Sehat Kredit Foto: Unsplash/Juan Ordonez
Warta Ekonomi -

Tren kebutuhan konsumen terhadap konsep hunian kini bukan sebatas harga saja melainkan juga aspek kesehatan, tata letak ruang, hingga desain arsitektur juga memiliki andil besar. Hal itu terlihat dari tampilan sejumlah hunian modern yang umumnya membidik kalangan milenial sebagai pangsa pasarnya.

Menurut Budhi Harmunanto, pendiri BHA Architecture, ada kecenderungan para konsumen, khususnya kelompok profesional muda, sangat memahami, dan peduli tentang kesehatan. Mereka punya kriteria dan standar utama dalam memilih rumah, bukan hanya aspek harga, tetapi juga intagible values yang diperoleh dari sebuah bangunan.

Baca Juga: Aesler Siapkan Hunian Adaptif Covid untuk Segmen Milenial

Ia mencontohkan muncul kecenderungan keluarga muda yang menginginkan rumah tidak terlalu besar, tetapi mampu memenuhi beragam kebutuhan dan aktivitasnya, serta kualitas suasananya. Fleksibilitas fungsi ruang, kemudahan dalam perawatan, dan faktor kenyamanan suasana menjadi poin-poin penting yang dipertimbangkan.

Menurutnya, rumah sehat bukan sebatas ventilasi atau cahaya saja karena apabila terlalu berlebih tidak baik. Namun, tampak lapang, meski berukuran kecil sehingga terasa nyaman. Karena itu rumah kecil bisa ditentukan dari pemanfaatan ruang yang fleskibel, konsep ruang sebisa mungkin sangat kompak, dan mutlifungsi.

Apalagi dalam musim pandemi saat ini banyak orang menghabiskan waktunya di rumah. Fungsi rumah telah berkembang sebagai kantor selain hunian. Karena itu kebutuhan akan hunian yang nyaman dan sehat menjadi masalah penting.

"Kami menghubungkan itu semua sebagai gaya hidup sehat," katanya. 

Dwsain rumahpun dipilih yang sederhana, tidak dipenuhi lekukan bangunan yang kaku, mengkotak atau terkesan maskulin. Melainkan dengan nuansa feminin yang lebih cantik. Hal itu tidak terlepas dari gaya hidup metroseksual yang memiliki nuansa feminin.

"Jadi, kehidupan terasa lebih luwes, tidak kaku, atau formal," tutur Budhi dalam diskusi tentang tren rumah sehat bagi generasi muda.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: