Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

100 Ton Kubis Asal Malang Diekspor ke Taiwan

100 Ton Kubis Asal Malang Diekspor ke Taiwan Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian berupa sayuran kubis sebanyak empat kontainer ke Taiwan. Masing-masing kontainer berisikan 25 ton kubis dengan harga mencapai Rp40.000 per kilogram (kg).

"Inilah yang disebut sebagai akselerasi pertanian. Di mana, konsumsi nasional mampu meningkatkan ketahanan pangan sekaligus punya nilai ekspor dan diminati oleh masyarakat di seluruh dunia," ujar Syahrul saat melakukan pelepasan ekspor kubis di Kabupaten Malang Jawa Timur pada Kamis (3/9/2020).

Baca Juga: Bea Cukai Pontianak Layani Ekspor Perdana CPO ke India

Syahrul mengatakan, tahun ini permintaan ekspor sayuran Indonesia mencapai kurang lebih 230 kontainer. Bahkan diprediksi jumlah tersebut akan terus meningkat hingga 300 kontainer.

"Tahun lalu ekspor sayuran dan buah-buahan kurang lebih Rp6 triliun. Kalau begitu, bisnis yang pasti menjanjikan dan mampu menghidupkan rakyat adalah pertanian yang makin kuat dan makin akseleratif," tambahnya.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menambahkan, pelepasan ekspor yang dilakukan ini sesuai dengan perintah dan arahan Presiden Joko Widodo bahwa pemulihan ekonomi menjadi prioritas di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di seluruh dunia.

"Presiden selalu mau melihat agar akselerasi ekonomi yang real dan bisa memberikan efek pendapat bagi rakyat. Itulah yang perlu didorong. Harapannya, semua elemen bangsa mendorong sektor pertanian untuk terus bekerja dan berproduksi," ujarnya.

Selain ekspor, ia juga mendorong peningkatan kualitas pertanian Indonesia yang harus terus ditingkatkan lebih tinggi lagi supaya mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Ekonomi dunia lemah untuk satu atau dua tahun ke depan, tetapi yang tidak pernah melemah adalah pertanian karena untuk keperluan pangan tidak bisa ditunda. Kalau begitu, bisnis pertanian tetap terbuka. Pertanian hanya gagal kalau manajemennya tidak baik," ucapnya.

Dalam kunjungan ke wilayah Kabupaten Malang, Mentan juga meninjau lokasi pembibitan dan pengembangan buah Alpukat Pameling di Desa Wonorojo, Kecamatan Lawang. Serta, mampir ke pembibitan padi jenis Brang Biji, di Desa Sumberarum, Kecamatan Singosari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: