Nothing Impossible! Pabrik Sawit Petani Segera Beroperasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Tidak hanya mencatat sejarah panjang dalam perjalanan pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, perkebunan sawit rakyat juga akan mengukir prestasi baru di akhir tahun ini.

Meskipun petani merupakan aktor utama dalam operasionalisasi perkebunan kelapa sawit tersebut, seringkali keberadaannya dianggap sebelah mata dengan bargaining position yang lemah. Namun sepertinya, anggapan tersebut sudah harus ditepis dan dibuang jauh-jauh.

Baca Juga: Kawasan Dunia Konsumen Sawit, Ini Ceritanya…

Dalam kurun waktu tiga bulan lagi, petani sawit se-Indonesia akan melukis sejarah baru dengan berdirinya Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik petani di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Pabrik ini akan memiliki kapasitas pengolahan 45 ton TBS per jam dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton TBS per jam.

Ketua KUD Sawit Makmur Kalimantan Selatan, Samsul Bahri, menjelaskan bahwa berdirinya PKS ini dilatarbelakangi oleh kesulitan petani dalam memasarkan hasil panennya ke pabrik-pabrik di sekitar kebunnya. Hal tersebut karena pabrik yang ada lebih mengutamakan hasil dari kebun inti dan plasma sendiri. Tidak hanya itu, pada saat musim panen raya, hasil panen petani justru dinomorduakan sehingga mengakibatkan petani merugi.

Samsul Bahri menyebutkan bahwa KUD Sawit Makmur menggandeng mitra dalam pembangunan pabrik yang membutuhkan investasi sekitar Rp200 miliar.

"Dalam kerja sama ini, saham yang dimiliki KUD Sawit Makmur sebesar 30 persen dan 70 persen milik mitra kami. Akhir tahun ini, pabrik bisa commissioning. Pabrik ini bertujuan menyejahterakan petani di wilayah kami," ujarnya.