Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pandangan CEO Nissan Soal Potensi Resesi di Indonesia

Pandangan CEO Nissan Soal Potensi Resesi di Indonesia Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi dunia masih belum membaik. Sejumlah ekonomi negara terkontraksi bahkan tak sedikit yang masuk resesi akibat pandemi corona. Di sisi lain, pandemi corona turut melemahkan penjualan seluruh sektor tidak terkecuali otomotif.

Lau, bagaimana Nissan melihat pasar otomotif ke depan khususnya di Indonesia? Sejauh ini, dampak pandemi kepada Nissan Indonesia seperti apa ya?

Baca Juga: Kata Presdir Nissan Soal Mobil Listrik di Indonesia

Berikut petikan wawancara Warta Ekonomi bersama Presiden Direktur Nissan di Indonesia, Isao Sekiguchi di sela-sela peluncuran All-New Nissan Kicks e-Power di Jakarta pada Kamis (3/9/2020).

Seberapa besar pentingnya Indonesia bagi pasar Nissan?

Kalau melihat volume Nissan di Indonesia dari sudut pandang global, sebenarnya Indonesia belum menjadi kontribusi volume yang besar. Namun, Nissan melihat Indonesia lebih ke jangka panjang sebagai pasar yang penting.

Sekarang yang kami lakukan adalah membangun brand lalu menghadirkan produk-produk terbaru salah satunya electric vehicle. Jadi, langkah ini untuk membangun fondasi sehingga saat ke depannya market naik Nissan akan menjaga keberadaannya di sini.

Seluruh ekonomi negara mengalami resesi akibat pandemi. Indonesia pun diproyeksikan akan mengalami resesi. Apa tanggapan anda dan dampaknya ke otomotif?

Meskipun pandemi corona berlanjut, saya kita permintaan mobil di Indonesia akan tetap terjaga. Bulan Mei merupakan penjualan paling rendah, tetapi di Juni-Juli mulai ada tren naik. Saya percaya permintaanya akan pulih meski masih perlahan-lahan.

Jika saya melihat negara lain seperi China dan Thailand juga mengalami rebound. Saya pikir Indonesia juga akan seperti itu. Namun, yang perlu menjadi fokus pemerintah saat ini mengontrol pandeminya supaya bisa ditekan dan tidak bertambah lagi kasusnya. Saya sepakat pemerintah harus fokus ke arah sana.

Ada penurunan penjualan dari Nissan selama masa pandemi? Bisa disebutkan angka penurunannya?

Saya pikir semua perusahaan pasti mengalami penurunan. Namun, saya tidak bisa menyebutkan angkanya.

Aapakah ada perubahan target penjualan unit mobil yang diakibatkan pandemi saat ini?

Saya pikir semua orang pasti akan susah memprediksi dampak pandemi karena kita tidak tahu kapan akan berakhirnya.

Lalu peluncuran kendaraan listrik All New Nissan Kicks e-Power, apa yang menjadi pertimbangan Nissan?

Sebenarnya kami sudah punya rencana lama untuk meluncurkan produk-produk baru. Namun, di tengah-tengah itu terjadi pandemi. Kami masih tetap ingin menjaga time line itu. Peluncuran All-New Nissan Kicks e-Power ini menyesuaikan dengan peluncuran di negara lain seperti Thaliland, Jepang, Singapura, dan Indonesia. Sebenarnya ke depan kami juga punya rencana untuk meluncurkan produk baru lagi. Jadi kami ingin menjaga momentumnya.

Lalu apa itu e-Power?

e-Power adalah teknologi Nisssan yang menawarkan pengalaman berkendari 100% mobil listrik tanpa perlu charger eksternal. All New Nissan Kicks e-Power ini dilengkapi dengan motor listrik EM57, generator, dan inverter yang menghasilkan tenaga listrik dari daya yang dihasilkan oleh mesin 1,2 liter DOHC 12-valve tifa silinder.

Untuk target penjualan dari All New Nissan Kicks e-Power berapa?

Kami tidak memiliki target. Normalnya perusahaan otomotif pasti memiliki target. Namun untuk mobil ini, kami ingin memastikan konsumen Indonesia mengerti apa itu e-Power.

Kami juga ingin mengambil waktu untuk menjelaskan e-Power kepada konsumen. Dalam 1 hingga 3 bulan ke depan, kami akan menghabiskan banyak waktu memberikan test drive kepada konsumen. Setelah itu, kita akan melihat berapa banyak permintaan yang datang.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: