Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konferensi FAO: Mentan Tegaskan Komitmen Ketahanan Pangan RI

Konferensi FAO: Mentan Tegaskan Komitmen Ketahanan Pangan RI Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan komitmen pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga ketahanan pangan nasional khususnya menghadapi pandemi Covid-19. Selain itu, sektor pertanian juga sangat berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan serta meningkatkan pendapatan untuk keluarga petani.

"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional," ujar Syahrul pada virtual meeting Tingkat Menteri ke-35 Konferensi Regional FAO untuk wilayah Asia Pasifik, Rabu(3/9/2020).

Baca Juga: Jadikan Ganja Sebagai Tanaman Obat Binaan, Ini Alasan Kementan

Syahrul menambahkan bahwa peran sektor pertanian di Indonesia saat ini cukup signifikan yang terlihat dari kontribusinya terhadap total PDB mencapai 14% dan menyediakan lapangan kerja bagi hampir separuh total penduduk.

Dengan begitu, untuk menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era normal baru, saat ini Kementan tengah mengembangkan beberapa kebijakan di antaranya meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik, serta melakukan pengembangan pertanian modern.

"Kementerian Pertanian baru saja meluncurkan Rencana Pembangunan Strategis (RENSTRA) lima tahun untuk periode 2020-2024 yang bertujuan mewujudkan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern melalui penguatan ketahanan pangan dan daya saing produk pertanian," tambahnya.

Selain itu, Syahrul menyampaikan bahwa dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian Indonesia pada kuartal II mengalami peningkatan pertumbuhan PDB sekitar 2,19% dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

Pada kuartal ini juga menunjukkan capaian pertumbuhan sektor pertanian hingga 16,24% dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq). Berdasarkan Indeks Ketahanan Pangan Global, peringkat ketahanan pangan Indonesia menunjukkan peningkatan dari peringkat 74 pada 2015 menjadi peringkat 62 pada 2019.

"Prevalensi stunting Indonesia juga mengalami penurunan dari 30,8% pada 2018 menjadi 27,67% pada 2019," kata Syahrul.

Dalam acara konferensi yang diselenggarakan oleh FAO dan Pemerintah Kerajaan Bhutan tersebut, Mentan turut mengapresiasi peran FAO dalam mempromosikan dan mendukung pembangunan pertanian berkelanjutan atau sustainable development goal's (SDG's), serta mengembangkan strategi dan program untuk ketahanan pangan global.

"Dalam kondisi sulit saat ini akibat pandemi Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya, forum ini menjadi makin penting untuk membahas prioritas bersama guna mencapai koherensi kebijakan di antara negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik," tuturnya.

Ke depan, Indonesia akan terus bersinergi dengan FAO serta dua Badan PBB bidang pangan dan pertanian lainnya yang berbasis di Roma (International Fund for Agricultural Development/IFAD dan World Food Program/WFP) dalam menangani dampak krisis akibat COVID-19 pada sistem pangan serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.

"Melalui Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (South-South dan Triangular Cooperation), Indonesia siap untuk berbagi pengalaman kami dengan setiap negara di kawasan ini dan sekitarnya, bersama-sama, untuk berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan," tutup Syahrul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: