Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erdogan Klaim Ekonomi Bukan Lagi Senjata Menakutkan buat Turki

Erdogan Klaim Ekonomi Bukan Lagi Senjata Menakutkan buat Turki Kredit Foto: Reuters/Bernadett Szabo
Warta Ekonomi, Istanbul -

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan era negara lain memukul Turki dengan menggunakan ekonomi sudah berakhir. Erdogan mengatakan negara yang tidak bisa menundukan Turki dengan militer dan diplomasi selalu menggunakan ekonomi sebagai senjata.

"Sepanjang sejarah mereka yang tidak bisa menundukan negara kami dengan diplomasi, pertahanan dan bidang militer selalu memakai ekonomi sebagai senjata," kata Erdo?an dalam pertemuan dengan perusahaan asuransi Turkiye Sigorta, seperti dikutip oleh surat kabar Hürriyet Daily, Selasa (8/9/2020).

Baca Juga: Keluarkan Dana Rp43 Triliun, Yunani Benar Serius Perangi Turki

Erdo?an mengatakan negara-negara itu sebelumnya bisa meraih tujuan mereka karena perekonomi Turki 'tidak cukup kuat'. Nilai mata uang, bunga utang, dan inflasi selalu digunakan sebagai senjata untuk mengalahkan Turki.

"Negara kami sudah melewati hidup di mana bunga dapat naik 7.500 persen dalam satu malam, kami telah melihat periode ketika pajak pendapatan tidak dapat menutupi untuk membayar bunga utang, ada masa berbahaya di mana kami tidak mampu membayar gaji pegawai negeri sipil," tambahnya.

Erdogan mengungkit masa di mana birokrasi ekonomi Turki benar-benar terkucilkan. Saat keuangan dan perbendaharaan negara itu harus diserahkan ke IMF.

"Perekonomian kami yang nilai tukar, bunga, dan inflasinya dibawa ke dalam spiral, telah miring selama bertahun-tahun dengan krisis yang berulang setiap 10 tahun sekali, Turki tidak dapat menggunakan potensinya sementara negara lain yang sama-sama mulai proses pembangunan mulai maju, kami harus segera mengakhiri lingkaran jahat ini dengan reformasi yang sudah diimplementasikan sejak 2002 dan mencegah sumber daya dan waktu ekonomi terbuang," kata Erdo?an.

Ia mengatakan dengan membayar utang 23,5 miliar dolar AS ke IMF, Turki akhirnya meraih kemerdekaan finansial. Sehingga dapat memulai era ekonomi yang baru. Ia mengatakan keberhasilan Turki mempertahankan hak dan hukumnya dibidang lain saat ini diraih berdasarkan kepercayaan diri yang dibangun 18 tahun yang lalu.

"Mereka tidak akan membiarkan orang-orang yang bernegosiasi dengan IMF dengan pintu tertutup mengirim Turki kembali ke masa lalu, kami tidak akan membiarkan Anda sekali kembali ke masa lalu, kami sedang melalui rintangan yang sulit dalam proses ini," tambahnya.  

Dalam pidatonya Erdo?an mengatakan pandemi yang menjungkirbalikkan keseimbangan dunia membuka jendela kesempatan baru bagi negara-negara dengan produktivitas tinggi seperti Turki. Ia mengatakan usai pandemi berakhir Turki akan memperkuat ekonominya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: