Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sandiaga Dorong Munculnya Pengusaha Baru buat Bantu Perekonomian

Sandiaga Dorong Munculnya Pengusaha Baru buat Bantu Perekonomian Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno melihat adanya harapan kebangkitan ekonomi lokal di Indonesia, khususnya di tengah pandemi yang melanda dunia. Oleh karena itu, ia pun mengajak usahawan kecil menengah atau yang biasa disebut UMKM bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi.

Menurutnya, di tengah pandemi yang melanda dunia khususnya Indonesia, pihaknya menginginkan masyarakat janganlah putus asa. Dia pun mengajak masyarakat untuk kembali menggeliatkan ekonomi masyarakat di tengah segala keterbatasan imbas pandemi Covid-19.

Baca Juga: Erick dan Sandiaga Uno Bertemu Bicara Vaksin dan Ekonomi

"Yuk, saatnya kita bangkitkan lagi usaha-usaha masyarakat, ciptakan kembali peluang usaha dan lapangan kerja saat beban biaya hidup yang meningkat di masa pandemi Covid-19 ini," kata Sandiaga Uno dalam webinar nasional pada Selasa (8/9/2020).

Ancaman resesi yang akan melanda Indonesia membuat banyak masyarakat yang mulai khawatir.  Menurut Sandi, kekhawatiran tersebut terutama dialami keluarga yang berada di garis kemiskinan, termasuk yang dialami sektor UMKM. Hal itu karena UMKM yang akan terkena dampak paling parah dalam pandemi ini.

Sandiaga menilai bahwa fakta tersebut merupakan sebuah pesan konkret untuk pemerintah. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah hingga masyarakat gotong royong mengatasi kesulitan di tengah pandemi. Ia juga mengajak para pemangku kebijakan agar dapat menangkap pesan tersebut dengan memberikan solusi ekonomi yang bisa langsung dirasakan masyarakat.

"Semoga para elite dan yang sekarang memegang kebijakan bisa menangkap dan fokus bagaimana paramater ekonomi ini bisa diatasi, di samping kesehatan harus terus kita lakukan untuk memutus mata rantai (penularan Covid-19)," ujarnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa entrepreneurship adalah solusi bangsa ini. Karena, 99% ekonomi digerakkan UMKM; 97,3% lapangan kerja diserap UMKM; dan 60% PDB disumbang UMKM.

"UKM entrepreneur tertinggal dari negara tetangga di ASEAN. Sebagai contoh, Singapura 7%, Malaysia 6%, dan Thailand 5% penduduknya jadi entrepreneur," ungkapnya.

Menurutnya, peran kaum wirausaha sebagai agen perubahan dan kebangkitan ekonomi harus dibangkitkan. Mereka harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19. Tak hanya itu, kehadiran para usahawan membawa aura positif saat pandemi ini yang akan membawa perubahan yang baru.

"Peran mereka adalah sebagai agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi Indonesia, melainkan juga perannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan meremehkan Covid-19. Jadi, mereka sebagai agen perubahan yang membawa sebuah hal yang baru," tegasnya.

Menurut Sandi, mengembalikan ekonomi Indonesia menjadi baik bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan seluruh lapisan pelaku ekonomi termasuk kaum milenial yang bergerak dalam bidang itu.

"Kalau kita bersama atasi, ekonomi kita akan kembali terlahir yang baru, mungkin tidak akan mengonsumsi seperti dulu lagi, berubah menjadi lebih baik lagi lepas dari pandemi Covid-19," tegasnya.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi XI yang juga Founder KAHMIPreneur, Kamrussamad, menegaskan bahwa pemulihan ekonomi belum tersampaikan melalui kebijakan. Sektor UMKM misalnya saat pandemi ini sangat membutuhkan kelonggaran atau relaksasi akses permodalan. Karena itu, butuh perhatian lebih untuk kembali bisa memulihkan ekonomi melalui penguatan sektor UMKM.

Menurutnya, penyerapan tenaga kerja oleh UMKM juga sangat tinggi dan terus bertumbuh mencapai 96,99%–97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98% dari pelaku usaha nasional. Ia mengatakan, pemerintah sejak awal pandemi telah menempatkan UMKM sebagai prioritas utama penerima manfaat dalam pemulihan ekonomi nasional. UMKM memang merupakan sektor yang paling terpukul oleh dampak pandemi Covid-19.

Untuk itu, solusi yang paling tepat adalah mengembangkan e-commerce. Menurutnya, hingga saat ini ada 175,4 juta pengguna internet. Selain itu, ada 338,2 juta pengguna smartphone aktif yang terdaftar. Kamrussamad juga mendapatkan data bahwa ada 160 juta orang yang aktif di media sosial.

"Untuk menjadi negara maju, persentase pengusaha di Indonesia adalah 14% dari total penduduk Indonesia berdasar PDB. Kita membutuhkan empat juta wirausaha baru untuk mendorong penguatan ekonomi," tegasnya. Saat ini, rasio wirausaha Indonesia masih sekitar 3.1% dari total populasi penduduk.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: