Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kapitalisasi Pasar SoftBank Turun 12 Miliar Dolar, Ini Sebabnya!

Kapitalisasi Pasar SoftBank Turun 12 Miliar Dolar, Ini Sebabnya! Kredit Foto: DealStreetAsia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Turunnya saham SoftBank pada penutupan Rabu (10/9/2020) waktu Amerika Serikat (AS) berdampak pada berkurangnya nilai kapitalisasi pasar SoftBank amblas pada pekan ini.

Saham perusahaan turun 3%, membuat kapitalisasi pasar SoftBank berkurang dari 124,4 miliar menjadi 112,1 miliar dolar; angka itu turun tajam daripada nilai kapitaliasasi tiga sesi sebelumnya.

"SoftBank telah bertaruh miliaran dolar (saham) di perusahaan teknologi raksasa seperti Tesla, Amazon, Microsoft, dan Netflix," tulis CNBC Internasional, menurut keterangan narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, dilansir Kamis (10/9/2020).

Baca Juga: Sanksi Baru Amerika ke Huawei Ancam Raksasa Teknologi di 3 Negara

Baca Juga: Startup Story: RoomMe, Sudah Gandeng 10 Ribu Indekos di 12 Kota

Berita taruhan SoftBank ke perusahaan teknologi AS itu mengejutkan investor, menyoroti pergeseran dalam strategi yang lebih mirip dengan hedge fund. Sebab, sebelumnya SoftBank memiliki reputasi taruhan multimiliar dolar di perusahaan teknologi yang merugi, seperti Uber, WeWork, dan DoorDash.

Bulan lalu, Bos SoftBank mendirikan divisi manajemen aset untuk membeli saham di perusahaan publik. Kepala Penelitian TMT di Mirabaud Securities, Neil Campling menilai, "itu menyoroti pendekatan hati-hati untuk manajemen keuangan, tetapi taruhan SoftBank tetap menjadi kejutan besar bagi investor."

Sayangnya, SoftBank menolak mengomentari laporan itu.

Lebih lanjut, Campling menambahkan, fokus investor ke depannya ialah mengupayakan penjualan aset mahal SoftBank, seperti unit perancang chip Arm. Kabarnya, Nvidia tertarik membeli Arm.

Baru-baru ini, SoftBank membangun kepemilikan saham di Nvidia setelah melepas kepemilikan sepenuhnya pada tahun lalu. "Saya perkirakan, kesepakatan akan terjadi dalam enam-12 bulan ke depan," imbuhnya lagi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: