Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bikin Iri Banget! Covid-19 di Thailand Reda, Liburan Warga Dibiayai Pemerintah

Bikin Iri Banget! Covid-19 di Thailand Reda, Liburan Warga Dibiayai Pemerintah Kredit Foto: Unsplash/Alejandro Cartagena

Untuk diketahui, dalam skema ini, Pemerintan Thailand hanya mengalokasikan dana sebesar 10,8 juta baht (sekitar Rp5,15 miliar), yang disalurkan melalui aplikasi e-wallet. Setiap bagian dari proses perjalanan, mulai dari membuat reservasi hotel hingga membayar makan malam, dilakukan melalui aplikasi tersebut dan kredit perjalanan hanya dapat digunakan di bisnis yang terdaftar.

Warga negara Thailand yang mendaftar menerima diskon 40% dari harga tiket pesawat dan akomodasi 10 malam. Setelah check-in di hotel, Pemerintah Thailand menambahkan tunjangan pengeluaran harian ke aplikasi e-wallet mereka, sekitar US$25 (sekitar Rp365 ribu) pada akhir pekan dan US$38 (sekitar Rp550 ribu) selama seminggu.

Warga Bangkok Kietthisak Khem-Siripat memanfaatkan skema subsidi tersebut untuk mengajak keluarganya berlibur ke Krabi. "Ini adalah hal yang sangat bagus karena menimbulkan keseimbangan antara ekonomi dan kesehatan," ujarnya seraya memuji langkah pemerintah tersebut. "Memang tak semua biaya liburan ditanggung, tapi setidaknya kami mendapatkan diskon," tuturnya.

Kendati demikian, sektor pariwisata Thailand masih jauh dari pulih. Sejak Maret lalu, kota-kota besar, pantai, pasar hingga pegunungan Thailand yang biasa menjadi sasaran turis sepi tanpa pengunjung. Padahal, Thailand menargetkan kunjungan sekitar 40 juga wisatawan asing tahun ini. Jumlah kunjungan wisman diprediksi merosot tinggal 8 juta saja.

Hal ini berdampak signifikan bagi pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata. Aeng-chaun, pemilik restoran yang telah beroperasi 22 tahun di Krabi misalnya, selama lockdown terpaksa menutup restorannya. "Saat dibuka lagi Mei lalu, kami terpaksa memotong gaji karyawan 50%," ujarnya.

Pemilik Hotel Chiang Mai Woody Eupapantawong mengatakan hal serupa, akibat lockdown, semua kamar yang telah di-booking terpaksa dibatalkan. Dia pun masih harus menanggung gaji karyawan di tengah anjloknya pendapatan hotel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: