Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba HM Sampoerna hingga Gudang Garam Terbakar, Siapa Emiten Rokok Paling Ambyar?

Laba HM Sampoerna hingga Gudang Garam Terbakar, Siapa Emiten Rokok Paling Ambyar? Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian

2. HM Sampoerna (-27,91%)

Emiten rokok milik Philip Morris International, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membukukan penurunan laba bersih sebesar 27,91% dari Rp6,77 triliun pada semester I 2019 menjadi Rp4,88 triliun pada semester I 2020. Hal ini beriringan dengan kontraksi laba kotor sedalam 21,02% dari Rp12,32 triliun pada tahun lalu menjadi hanya Rp9,73 triliun pada tahun ini.

Amblasnya laba tersebut tidak terlepas dari penjualan rokok HMSP yang tergerus hingga 11,79% dari Rp50,71 triliun menjadi Rp44,73 triliun pada periode tersebut.

Dilansir dari laporan keuangan perusahaan, penurunan paling dalam terjadi pada pos penjualan ekspor yang mencapai 25,44% dari Rp191,35 miliar pada tahun lalu menjadi Rp142,67 miliar pada tahun ini. 

Baca Juga: Ada Transaksi Miliaran Rupiah Antara HM Sampoerna & Philip Morris

Sementara itu, penjualan lokal juga tercatat kurang maksimal di mana penjualan sigaret kretek tergerus 15,04% menjadi hanya Rp30,5 triliun. Begitu pun dengan penjualan sigaret putih yang turun 20,95% menjadi Rp4,3 triliun. Pertumbuhan kinerja tercatat untuk penjualan sigaret kretek tangan, itu pun tipis hanya sebesar 6,85% menjadi Rp9,51 triliun.

Manajemen HMSP mengatakan, penurunan kinerja tersebut terjadi lantaran terimbas oleh berbagai kebijakan berkenaan dengan pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat terhadap produk rokok mengalami penurunan selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Alhasil, meski mampu menekan beban pokok penjualan sebesar 8,85% dari Rp38,39 triliun pada tahun lalu menjadi Rp34,99 triliun pada tahun ini, keuntungan perusahaan mengalami penurunan.

"Pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan, seperti penutupan sementara dua fasilitas produksi linting tangan, adaptasi kegiatan manufaktur, pengadaan barang, periklanan, dan promosi," jelas manajemen HMSP.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: