Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba HM Sampoerna hingga Gudang Garam Terbakar, Siapa Emiten Rokok Paling Ambyar?

Laba HM Sampoerna hingga Gudang Garam Terbakar, Siapa Emiten Rokok Paling Ambyar? Kredit Foto: Unsplash/Rae Tian

3. Gudang Garam (-10,75%)

Raksasa emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga turut mengalami penurunan kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2020. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih Gudang Garam yang tergerus 10,75% dari Rp4,28 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp3,82 triliun pada Juni 2020 ini.

Bersamaan dengan itu, laba kotor Gudang Garam juga terkikis hingga 13% dari Rp10 triliun pada tahun lalu menjadi Rp8,7 triliun pada tahun ini. Dilansir dari keterbukaan informasi, per Juni 2020 Gudang Garam mengantongi penjualan sebesar Rp53,7 triliun, naik 1,72% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp52,7 triliun. 

Baca Juga: Saham Gudang Garam Memerah Darah! Gara-Gara....

Manajemen Gudang Garam mengungkapkan, volume penjualan rokok mengalami penurunan sebesar 8,8% dari 46,6 miliar batang pada Juni 2019 menjadi 42,5 miliar batang pada Juni 2020. Penurunan paling dalam terjadi pada volume penjualan SKM LTN (sigaret kretek mesin rendah tar nikotin), yakni sebesar 45,6% menjadi 2,3 miliar batang.

Volume penjualan SKM FF (sigaret mesin full flavor) juga mengalami penurunan sebesar 6,6% menjadi 35,8 miliar batang. Sementara itu, volume penjualan SKT (sigaret kretek tangan) bertumbuh 7,5% menjadi 4,5 miliar batang.

"Pertumbuhan pendapatan penjualan Gudang Garam sebesar 1,7% menjadi Rp53,7 triliun dicapai karena adanya kenaikan harga dan penurunan volume," tulis manajemen Gudang Garam dikutip pada Selasa, 15 September 2020.

Di sisi lain, Gudang Garam mampu menekan pos beban, seperti beban usaha yang turun 12,22% menjadi Rp3,56 trilun. Namun, sayangnya beban pokok penjualan membengkak dari Rp42,79 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp44,99 triliun pada Juni 2020. Hal itulah yang kemudian 'membakar' capaian laba perusahaan pada paruh pertama tahun ini.

Berkenaan dengan situasi saat ini, manajemen Gudang Garam mengakui pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis perusahaan. Diakuinya, daya beli masyarakat mengalami penurunan, terutama untuk masyarakat kalangan bawah.

"Gudang Garam terus bersiaga dan memantau perkembangan situasi ini dengan seksama. Fokus kami adalah memastikan kualitas dan ketersediaan produk di pasar tetap terjaga serta mempertahankan posisi keuangan yang konservatif dan sehat," pungkasnya lagi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: