Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Lebih Jauh Digital Marketing

Mengenal Lebih Jauh Digital Marketing Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kita semua pasti sering melihat iklan yang tampil di layar smartphone saat sedang asik menonton sebuah tayangan di media sosial. Di zaman sekarang, pemasaran suatu produk sudah jarang memakai cara tradisional seperti memasang papan iklan, melainkan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi terbaru.

Melalui smartphone, kita diberi kemudahan dalam mengakses segala bentuk informasi terkini. Hal itu yang menjadi kesempatan bagi para pengembang bisnis untuk bisa memasarkan produk mereka. Cara memasarkan produk seperti itu dikenal dengan istilah digital marketing.

Bagi kamu calon seorang marketer dan pengembang usaha, patut mempelajari jenis pemasaran ini. Namun, apa kamu tahu pengertian dan ragam jenis digital marketing? Dan bagaimana pemasaran ini dapat bekerja dengan optimal? Mari kita kupas lebih dalam mengenai digital marketing.

Baca Juga: Sri Mulyani Mau Tarik Pajak Raksasa-raksasa Digital, Eh AS Malah Ngambek

A. Pengertian Digital Marketing

I. Apa Itu Digital Marketing?

Secara umum, digital marketing adalah sebuah teknik pemasaran suatu produk menggunakan ragam media digital dan dapat diakses melalui layanan internet. Pengertian digital marketing, menurut Chaffey (2002:14), adalah sebuah bentuk penerapan dari teknologi digital yang membentuk online channel ke pasar (berbentuk website, e-mail, dan media sosial lainnya) yang memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran sehingga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mempertahankan konsumen.

Sedangkan, menurut Urban (2002:14), digital marketing adalah penggunaan internet dan teknologi komunikasi sebagai peningkatan fungsi metode pemasaran yang tradisional. Utamanya, digital marketing tidak lepas dari perkembangan teknologi dan akan selalu beradaptasi.

II. Sejarah Digital Marketing

Perlu kamu ketahui, kemunculan digital marketing tidak lepas dari penemuan komputer personal. Pada dekade 1980-an, perusahaan teknologi IBM meluncurkan komputer personal pertama di dunia. Walaupun kapasitasnya masih sederhana, kemunculan komputer personal menjadi lompatan besar bagi dunia teknologi di periode selanjutnya.

Memasuki 1990, istilah digital marketing diperkenalkan untuk pertama kalinya di hadapan publik, disusul dengan diciptakannya World Wide Web (WWW) pada 1991. Kemunculan World Wide Web ternyata mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Hasilnya, dua tahun kemudian sebuah iklan online berhasil dibuat. Apabila banner iklan tersebut di-klik, kita akan langsung menuju laman promosi suatu produk.

Tahun 1994, Yahoo! meluncurkan e-commerce pertama bagi 16 juta pengguna internet. Hal tersebut menjadikan Yahoo! sebagai raksasa bisnis pada masa itu. Empat tahun kemudian, mesin pencari Google lahir di tengah dominasi Yahoo! yang menguasai dunia internet.

Di era itu, banyak perusahaan kemudian baru menyadari kalau mereka dapat menggunakan dunia digital untuk mendapatkan data sebanyak mungkin sehingga bisa meningkatkan keuntungan.

Baru pada akhir dekade 90-an, sebuah perusahaan software berbasis awan salesforce.com menjalankan konsep Software-as-a-Service (SaaS) yang memproduksi software sebagai penyedia layanan bagi para penggunanya. Periode 90-an menjadikan tahun-tahun terpenting dalam perkembangan dunia internet yang berpengaruh terhadap metode pemasaran.

Dunia digital berkembang pesat di era 2000-an, di mana seperti yang kita ketahui muncul banyak layanan digital seperti Facebook, Amazon, Youtube yang bersamaan dengan tren teknologi terbaru.

Perilaku orang dalam melakukan transaksi pun mengalami perubahan. Hanya dengan menggunakan telepon genggam, calon pembeli dapat menghubungi toko yang akan dituju. Di Indonesia sendiri, Tokobagus.com didirikan pada 2005 dan menjadi situs pertama yang menyediakan layanan untuk menjual dan membeli secara online.

III. Perbedaan Traditional Marketing dan Digital Marketing

Di saat kamu berada di jalan raya pasti pernah melihat papan iklan, entah berbentuk gambar atau video. Atau kamu kerap menjumpai selebaran iklan yang ditempel di tembok sebuah bangunan? Kedua hal tersebut merupakan bentuk dari traditional marketing.

Namun, apabila kamu melihat tayangan iklan saat tengah berselancar di media sosial, itu berarti kamu menyaksikan bagaimana konsep digital marketing bekerja.

Saat ini, metode pemasaran tradisional mulai ditinggalkan karena dianggap tidak dapat menjangkau target pasar lebih luas dan membutuhkan biaya yang lebih besar. Ditambah lagi, animo masyarakat terhadap internet semakin besar sehingga marketers mulai meninggalkan cara pemasaran konvensional.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: