Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Diperintah, Muncul Matahari Kembar: Satu Jenderal Humanis, Satu Ekonomis

Luhut Diperintah, Muncul Matahari Kembar: Satu Jenderal Humanis, Satu Ekonomis Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menganggap, penunjukan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) untuk mengawasi penanganan Covid-19 di sejumlah provinsi memunculkan matahari kembar dalam penanganan Covid-19.

"Yaitu LBP dan Doni Monardo sebagai ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala BNPB," kata Uchok saat dihubungi, Kamis (17/9/2020).

Menurut Uchok, masuknya LBP dalam penanganan Covid-19 memang sangat aneh. Padahal, selama ini Doni Monardo sebagai ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sangat top. Tapi karena kebijakan pemerintah lebih fokus atau mengutamakan kepada ekonomi, kerja Doni Monardo untuk mengendalikan Covid-19 tidak berhasil.

Baca Juga: Luhut Diperintah Beresin Covid-19, Ahli Tolak Mentah-mentah: LBP Bukan Superman!

"Seperti istana pasir digulung ombak ekonomi yang dikendalikan Menko Ekonomi Airlangga," ungkap dia.

Selanjutnya, kata Uchok, dua matahari kembar ini, terdiri dari dua jenderal akan 'bersaing' dalam penanganan Covid-19. Dua jenderal itu, terdiri dari satu jenderal yang sangat 'ekonomis', yaitu LBP dan satu lagi jenderal yang sangat 'humanis' yaitu Doni Monardo.

Menurutnya, jenderal ekonomis seperti LBP lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi daripada menyelamatkan rakyat dari Covid-19. Sedangkan sosok Doni Monardo lebih mengutamakan mengendalikan Covid-19 daripada pertumbuhan ekonomi.

Sehingga, penunjukan LBP secara kasat mata hanya akan bikin kacau organisasi penanganan Covid-19. Tapi, masuknya LBP sebetulnya untuk menemani Doni Monardo. Karena Doni Monardo dianggap tidak bisa mengendalikan Satgas Covid-19 di bawahnya. Seperti baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menerapkan PSBB yang diperketat.

Maka itu, Uchok menganggap, masuknya LBP itu bukan bermaksud pemerintah akan serius mengendalikan Covid-19 atau untuk menjamin kesehatan rakyat. Tapi hanya akan mengendalikan gubernur yang lain, agar jangan tiba-tiba menerapkan PSBB seperti dilakukan oleh Gubernur Anies Baswedan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: