Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Militer Turki Mejeng di Mediterania, Nyali Presiden Siprus Ciut

Militer Turki Mejeng di Mediterania, Nyali Presiden Siprus Ciut Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov
Warta Ekonomi, Istanbul -

Bukan cuma Yunani yang tengah terlibat konflik sengketa wilayah dengan Turki. Siprus juga berang dengan tindakan Turki mengirim kapal bor Yavuznya, untuk melanjutkan eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai Siprus.

Menurut laporan Al Jazeera, seperti hanya Yunani, Siprus juga mengadukan masalahnya kepada Uni Eropa (UE). UE pun merespons dengan peringatan agar Turki menarik kapal Yavuznya, yang diketahui dikawal oleh tiga kapal perang Angkatan Laut Turki (TDK), dari Laut Mediterania Timur.

Baca Juga: Turki Tangkis Serangan Rezim al-Assad yang Menyamar Jadi Warga Sipil

Pernyataan keras dilontarkan langsung oleh Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Menurutnya, Uni Eropa tahu bahwa tindakan Turki melakukan eksplorasi minyak dan gas tak lepas dari masalah keuangan negara. Ursula tahu jika Turki banyak menampung pengungsi dari sejumlah negara semisal Suriah dan Libya.

Akan tetapi, Von der Leyen menegaskan Uni Eropa tetap memberikan sejumlah dana yang cukup besar kepada Turki. Dan, Von der Leyen menyatakan bahwa hal itu tidak dibenarkan untuk dijadikan alasan mengintimidasi negara-negara di sekitarnya.

"Ya, Turki berada di lingkungan yang bermasalah. Dan ya, mereka menampung jutaan pengungsi yang kami dukung dengan dana yang cukup besar. Tetapi, tidak satu pun dari masalah ini adalah pembenaran untuk melakukan upaya intimidasi (negara) tetangganya," ucap Von der Leyen.

Desakan Von der Leyen itu tak lepas dari apa yang diutarakan Presiden Siprus, Nicos Anastasiades. Anastasiades membenarkan jika Turki melanjutkan penelitian minyak dan gas dengan mengirim kapal Yavuznya, dan dianggap sebagai tindakan ilegal.

Anastasiades mengatakan siap untuk melakukan dialog dengan Turki. Akan tetapi, ia meminta Turki untuk tidak terus menebar ancaman agar diplomasi yang berjalan lebih efektif.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: