Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Digandrungi Milenial, Pola BTC dan TSLA Tunjukkan Kemiripan

Digandrungi Milenial, Pola BTC dan TSLA Tunjukkan Kemiripan Kredit Foto: Unsplash/André François McKenzie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tesla dan Bitcoin meningkat bersamaan dalam beberapa minggu terakhir karena aktivitas perdagangan melonjak di kalangan milenial.

Antara 9 dan 16 September, harga Bitcoin (BTC) naik lebih dari 11%. Demikian pula pada periode yang sama, saham Tesla (TSLA) melonjak dari US$330,21 menjadi US$449,76 atau sekitar Rp6,6 juta, naik sebesar 36,2%.

Baca Juga: Suku Bunga Negatif Jadi Iklan Promosi Bitcoin

Saham Tesla dan harga Bitcoin terlihat memiliki korelasi yang luar biasa dalam beberapa minggu terakhir. Korelasi mungkin berasal dari kesamaan antara pergerakan harga BTC dan S&P 500. Ini juga mungkin terkait dengan fakta bahwa pedagang milenial secara aktif memperdagangkan BTC dan TSLA.

Pada hari harga Bitcoin melonjak di atas US$11.000 atau sekitar Rp162 juta di seluruh bursa cryptocurrency utama, harga saham Tesla mendekati rekor tertingginya. TSLA merosot sejak awal September dan aksi jual di seluruh pasar berlanjut dengan Nasdaq turun 10% dalam enam hari.

Akan tetapi, setelah penurunan awal, pasar saham AS mulai pulih dan harga saham Tesla rebound. Secara kebetulan, Bitcoin naik dari US$10.300 menjadi US$11.100 atau sekitar Rp163 juta pada saat yang bersamaan.

Aset lain terlihat memiliki korelasi dengan harga Bitcoin adalah Avocado. Harga spot Mexico City Hass Avocado dari Michoacan telah bergerak serupa dengan BTC sejak Juni 2018. Satu kesamaan antara Bitcoin, Avocado, dan Tesla adalah ketiganya disukai oleh pedagang eceran dan milenial, khususnya.

Pada 14 Juli, misalnya, Bloomberg melaporkan bahwa 10.000 pedagang harian di Robinhood membeli saham Tesla dalam satu jam pada puncak hari itu.

Penyedia data pasar utama juga memperhatikan beberapa kesamaan antara Tesla dan Bitcoin.  Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, TradingView mengatakan Tesla dan Bitcoin adalah aset yang paling banyak dilihat di bulan Juli karena permintaan untuk perdagangan harian melonjak.

Permintaan alpukat meningkat dalam beberapa bulan terakhir juga di samping Bitcoin dan Tesla, menurut pemasok alpukat. Manajer Axarfruit Álvaro Martínez berkata mereka kewalahan dengan pesanan.

"Sebenarnya, selama bulan-bulan pertama pandemi, permintaan menjadi gila dan kami kewalahan dengan pesanan," katanya dikutip dari Cointelegraph, Jumat (18/9/2020).

Harga saham Tesla telah turun 2,55% dalam perdagangan pra-pasar dan masih harus dilihat apakah itu akan bertepatan dengan pergerakan harga BTC sekali lagi. Saat saham TSLA merosot semalam, harga Bitcoin turun dari US$11.000 menjadi US$10.800 atau sekitar Rp159 juta, mencatat kemunduran 2,5%.

Michael van de Poppe, pedagang di Bursa Efek Amsterdam, mengatakan bahwa BTC berada pada resistensi penting.

"Level yang saya lihat terstruktur di sini. Jangka pendek masih tren ke atas, tetapi resistensi penting untuk ditembus. Jika US$10.750 (Rp158 juta) gagal untuk ditahan, US$10.600 (Rp156 juta) adalah berikutnya, dan kemungkinan besar area tersebut sekitar US$10.200 (Rp150 juta). Jika US$10.750 bertahan, tes lain US$11.100 sepertinya mungkin."

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: