Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Induk Usaha TikTok Janji Mau IPO di Amerika, Asalkan ....

Induk Usaha TikTok Janji Mau IPO di Amerika, Asalkan .... Kredit Foto: Unsplash/Kon Karampelas
Warta Ekonomi, Jakarta -

ByteDance China berniat melantai di Bursa Efek New York (NYSE), jika Donald Trump dan jajarannya menyetujui proposal kerja samanya dengan Oracle.

Induk usaha TikTok itu menargetkan untuk mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih, demi mencegah pemboikotan AS terhadap TikTok. Sebagai informasi, Presiden Donald Trump mengancam akan melakukan hal itu pekan depan.

"Gedung Putih dan ByteDance telah menyetujui persyaratan untuk beberapa aspek kesepakatan, walaupun Trump belum menyetujuinya," begitu kata salah satu narasumber, dikutip dari Reuters, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Ford, Mobilnya Orang Amerika

Baca Juga: Kalibata City Jadi Bahan Omongan Warganet, Ada yang Bilang: Selingkuh Awal Jutaan Masalah!

Di sisi lain, Staf Gedung Putih, Mark Meadows mengatakan, belum ada keputusan resmi dari Donald Trump dan jajarannya.

Meadows berujar, "tak ada proposal yang diminta untuk dipertimbangkan atau ditolak oleh Presiden pada saat ini."

Asal tahu saja, dalam proposal itu, investor top ByteDance di AS dan Oracle Corpberpotensi akan memiliki 60% saham di TikTok AS, menurut narasumber.

"Direktur, kepala ekskutif AS, dan pakar keamanan di dewan perusahaan baru yang akan bernama TikTok Global itu mayoritas berasal dari Amerika," imbuh sumber itu.

Masih menurut sumber yang sama, jika Walmart berhasil negosiasi untuk membeli saham TikTok Global, Bos Walmart Doug McMillon, akan mendapatkan kursi di Dewan TikTok Global.

Trump sendiri telah menemui Walmart dan Oracle pada Kamis (17/9/2020), tetapi tak banyak hal yang berubah dalam pengajuan kesepakatan tersebut. "Kami akan segera membuat keputusan," ujar Trump.

Kembali ke rencana melantai di bursa, menurut sumber, hal itu berpotensi berlangsung setahun lagi. Itu akan jadi debut saham terbesar di sektor teknologi; mengingat TikTok bernilai 50 miliar dolar AS baru-baru ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: