Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Kabar Rencana IPO Ready Bos Bukalapak?

Apa Kabar Rencana IPO Ready Bos Bukalapak? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rachmat Kaimuddin sejak Desember tahun 2019 lalu resmi menakhodai startup unicorn Bukalapak. Saat ditunjuk untuk memimpin e-commerce ini, Rachmat dituntut investor untuk segera membawa Bukalapak melantai di bursa (initial public offering/IPO).

Nyaris setahun berlalu, bagaimana perkembangan rencana IPO perusahaan rintisan bervaluasi lebih dari US$1miliar atau setara Rp14,9 triliun ini?

"Rencana kami tetap sama, mempersiapkan diri untuk IPO Ready. Jadi, mohon ditunggu saja berita selanjutnya ya," kata Rachmat menjawab pertanyaan redaksi Warta Ekonomi lewat pesan singkat, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Anti-Bakar Uang, Bukalapak Punya Trik Sendiri Raup Pundi-pundi Untung

IPO Ready adalah istilah yang digunankan oleh mantan Director of Finance and Planning PT Bank Bukopin ini, dalam arti menyiapkan tata kelola dan infrastruktur di perusahaan agar siap menghadapi berbagai perubahan korporasi, baik saat ada fund raising ataupun IPO.

Rachmat bilang saat ini yang terpenting bagi Bukalapak adalah menciptakan bisnis yang berkelanjutan dengan peningkatan EBITDA dan burn rate yang semakin rendah. Sampai pertengahan 2020, Bukalapak berhasil meningkatkan EBITDA hingga lebih dari 60%.

"Tentunya saat ini yang tidak kalah penting adalah menjadi perusahaan yang menciptakan dampak dan sustainable," tukasnya.

Asal tahu saja, selain EBITDA yang tinggi, startup besutan Achmad Zacky ini mencatatkan pertumbuhan total processing value (TPV) secara signifikan dari kuartal I-2018 hingga kuartal II-2020, sebesar hampir 400%. Disebutkan angka ini didominasi oleh transaksi yang berasal dari kota-kota di luar tier 1 dan pertumbuhan market share yang terbilang stabil walau sedang pandemi.

Dari sisi pengembangan UMKM, kenaikan juga terjadi pada jumlah pelaku UMKM yang bergabung menjadi pelapak dan mitra Bukalapak, yang mencapai lebih dari tiga juta pada tujuh bulan pertama 2020.

Baca Juga: Anggaran Pilkada Serentak di Bali Capai Rp 456,9 Miliar Lebih

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: