Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Traveloka Mulai Bangkit, Mungkinkah IPO Tahun Ini?

Traveloka Mulai Bangkit, Mungkinkah IPO Tahun Ini? Kredit Foto: Traveloka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Desas-desus para perusahaan rintisan atau startup bergelar unicorn Tanah Air bakal melantai di bursa atau initial public offering (IPO) kembali mencuat. Salah satunya Traveloka.

President of Traveloka Group Operations, Henry Hendrawan, mengonfirmasi kabar tersebut. Sayangnya, ia tak bisa mengungkapkan detail waktu tepatnya kapan Traveloka bisa go public.

"Kami belum bisa memastikan kapan rencana IPO akan terealisasi," bebernya kepada redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: Terima Suntikan Dana Segar, Traveloka Perkuat Neraca Keuangan

Sambung Hendry, "saat ini kami tengah fokus pada upaya bersama semua pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam upaya memulihkan ekonomi, termasuk industri pariwisata yang rata-rata berkontribusi sekitar 5% terhadap PDB."

Seperti diketahui, Traveloka menjadi korban keganasan pandemi Covid-19. Perusahaan sebelumnya telah memecat ratusan karyawan demi bisa bertahan. Bahkan, startup afiliasinya, Airy Rooms, terpaksa gulung tikar akhir Mei lalu.

Menghadapi bencana besar yang masih merebak, perusahaan tidak berdiam diri. Traveloka berusaha untuk memupuk optimisme, khususnya bagi industri pariwisata, dengan menghadirkan inovasi-inovasi di masa pandemi. Misalnya Traveloka Clean Partners, di mana lebih dari 2.000 mitranya menerapkan protokol CHSE yang ditetapkan pemerintah.

"Kami juga menghadirkan produk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dan gaya hidup pengguna dengan meluncurkan layanan tes Covid-19 dan berbagai kelas workshop melalui Online Xperience," ujarnya.

Selain itu, adapula fitur Easy Reschedule, Pay Upon Check-In (PUCI) untuk bayar langsung saat check-in di hotel, dan layanan Buy Now Stay Later untuk voucher hotel dengan waktu inap yang fleksibel. Belum lama ini, Traveloka mendapat pendanaan baru senilai US$250 juta (sekira Rp3,67 triliun) yang bakal digunakan perusahaan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rosmayanti
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: