Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seragam Satpam Mirip Polisi, Haris Azhar Tak Terima: Konyol

Seragam Satpam Mirip Polisi, Haris Azhar Tak Terima: Konyol Kredit Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Warta Ekonomi -

Kapolri Idham Azis menerbitkan Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Perkap) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa. Salah satunya mengatur seragam satuan pengamanan atau satpam yang mirip polisi.

Pemerhati hukum dan HAM, Haris Azhar, mengkritisi peraturan ini. Ia menyampaikan ada dua alasan yaitu estetik dan etik. Menurutnya, dari estetik, ia menyoroti filosofi seragam satpam mirip polisi dengan warna coklat yang disebut warna bumi. Filosofi itu tak sesuai dengan kondisi masyarakat saat ini yang masih banyak persoalan dan perlu solusi jawaban.

"Menurut saya ini konyol, kalau misalnya mengganti seragam satpam dengan coklat. Yang penting diperbaiki dari satpam itu kualitas, skill-nya, dan kapasitasnya," kata Haris, Jumat, 18 September 2020.

Baca Juga: Bravo! Polri Ungkap Soal Kebakaran Kejagung, Rizal Ramli: Bongkar!

Dia pun mempertanyakan dari aspek etis jika seragam satpam direalisasikan mirip polisi. Kata Haris, lebih baik negara memperhatikan kebutuhan satpam dan bukan sekedar ganti seragam.

Ia juga mengkritisi asal pendanaan seragam ini. Sebab, di tengah pandemi Corona Covid-19, semua lembaga atau instansi pemerintah sesuai instruksi Presiden Joko Widodo mesti menghemat anggaran.

"Kok ini malah kepolisian mengagendakan mengubah seragam. Apa nanti diserahkan ke masyarakat, terus masyarakat patungan lagi untuk tujuan mempolisikan masyarakat," ujar Haris.

"Ini tujuannya hanya menakut-nakuti masyarakat dengan polisi di mana-mana karena warna coklat identik dengan polisi," tambah eks Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) itu.

Menurutnya, cara polisi ingin dekat dengan masyarakat tidak bisa demikian. Tak bisa hanya dengan mengganti seragam satpam mirip polisi. Dia bilang jangan sampai jika masyarakat butuh perlindungan dan kehadiran polisi tapi yang muncul nanti justru satpam dengan seragam coklat.

"Jangan di saat tertentu kita nanti butuh polisi hadir. Terus kita lihat dari jauh sudah ada si coklat itu ternyata itu satpam. Karena urusan remeh-temeh yang kecil-kecil tulisan satpam, polisi, itu kan enggak kelihatan dari jauh," jelas Haris.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: