Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Eksis di Pasar Afrika, Siap Ekspor PLTS 200 MWp

Indonesia Eksis di Pasar Afrika, Siap Ekspor PLTS 200 MWp Kredit Foto: Len Industri
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), serta serta PT INKA (Persero) bersinergi menandatangani kontrak kerja dengan TSG Global Holdings untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo, Afrika.

PT Len Industri memegang peran sebagai leader dari konsorsium yang dibentuk dari tiga perusahaan di atas.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Direktur Operasi I Len Industri Linus Andor Mulana Sijabat, Direktur Pemasaran Barata Indonesia Sulistyo Handoko, Direktur Keuangan dan SDM INKA Andy Budiman, serta CEO TSG Infrastructure Septian Wahyutama bertempat di Menara MTH, Jakarta (17/9/2020).

Baca Juga: PLN Pasok Listrik 69 MVA untuk Investor Baru di Kalimantan Selatan

Baca Juga: Tagihan Listrik Naik Gila-gilaan, Anak Buah Luhut Turun Gunung

Direktur Operasi I PT Len Industri, Linus Andor M Sijabat mengatakan, kerja sama Indonesia-Afrika dalam realisasi kontrak kerja ini merupakan momentum Len Industri mengembangkan eksistensi bisnisnya di pasar luar negeri, khususnya dalam bidang renewable energy.

"PT Len Industri akan membentuk kerja sama operasi (KSO) dengan Barata Indonesia yang berperan dalam rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau EPC (Engineering, Procurement, Construction) PLTS 200 MWp tersebut. Di sana kita akan men-deliver panel surya, PV mounting, inverter & combiner, design & engineering, electrical component, interkoneksi, pekerjaan sipil, instalasi dan konstruksi, hingga pengujian dan pengawasan,"" ujar Linus dalam keterangan pers, Sabtu (19/9/2020).

TSG melalui afiliasinya di Republik Demokratik Kongo, Sunplus S.A.R.L, telah membentuk kerja sama agar proyek ini terealisasi. Sunplus S.A.R.L. akan memberikan kewenangan sepenuhnya dalam pekerjaan EPC, termasuk di antaranya kepercayaan tata kelola manajemen profesional, serta sebagai pemegang konsesi investasi PLTS ini.

PLTS Kinshasa 200 MWp akan di bangun pada lahan seluas ±300 ha dengan nilai kontrak sebesar US$175 juta atau setara Rp2,59 triliun, dan merupakan tahap awal dari pembangunan PLTS 1.000 MWp di area tersebut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: