Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Kaleng-Kaleng! Kabar Terbaru dari Perusahaan Milik Luhut Pandjaitan, Ternyata...

Bukan Kaleng-Kaleng! Kabar Terbaru dari Perusahaan Milik Luhut Pandjaitan, Ternyata... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten tambang milik Luhut Binsar Pandjaitan, yaitu PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) resmi menyandang nama baru menjadi PT TBS Energi Utama Tbk mulai hari ini, Senin, 21 September 2020. Meski begitu, perdagangan efek bersifat ekuitas dari perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap menggunakan kode TOBA.

Baca Juga: Rupiah Jawara di Mana-Mana, Dolar AS Paling Jeblok Sedunia

Hal tersebut diumumkan melalui surat BEI yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3 BEI, Goklas Tambunan; dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Irvan Susandy. Dalam surat tersebut, dinyatakan bahwa TOBA telah memenuhi kelengkapan dokumen pendukung dalam proses perubahan nama tersebut.

"Sehubungan dengan hal tersebut, terhitung sejak tanggal 21 September 2020, PT Toba Bara Sejahtera Tbk tercatat di Bursa dengan nama PT TBS Energi Utama Tbk," jelas BEI dikutip pada Senin, 21 September 2020.

Baca Juga: Tahan Banting Lawan Covid-19, Siapa Jawara Farmasi di Indonesia? Bukan Kimia Farma!

Sebagai informasi, perusahaan milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu membukukan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun 2020. Dilansir dari laporan keuangan perusahaan, TOBA mengantongi pendapatan sebesar US$219,24 juta, turun 4,96% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp230,70 juta. Meski begitu, TOBA mencatat pertumbuhan laba bersih yang signifikan pada semester I 2020, yakni mencapai 60,41% dari US,86 juta menjadi US$20,,63 juta. 

Torehan laba tersebut ditopang oleh keberhasilan perusahaan dalam menekan rugi selisih kurs hingga 90,46% dari US$677.272 pada Juni 2019 menjadi US$64.558 pada Juni 2020. Ditambah lagi, beban pokok pendapatan juga turun 2,37% dari US$184,62 juta pada tahun lalu menjadi US$180,23 juta pada tahun ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: