Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngotot di Era Jokowi Kementerian BUMN Diganti Super Holding BUMN, Ahok Pengen Ditunjuk Jadi CEO?

Ngotot di Era Jokowi Kementerian BUMN Diganti Super Holding BUMN, Ahok Pengen Ditunjuk Jadi CEO? Kredit Foto: Antara/Hiro
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gagasan menghapus Kementerian BUMN menjadi super holding BUMN seperti Temasek di Singapura pada dasarnya sudah berjalan tahap demi tahap melalui pembentukan subholding BUMN.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan bahwa pondasi super holding BUMN atau Indonesia Incorporation telah dibuat oleh Rini Soemarno dan telah dilanjutkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Dengan demikian, keinginan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar Kementerian BUMN dibubarkan dan BUMN seperti Pertamina dikomandani langsung oleh presiden bisa terwujud.

Baca Juga: Berkoar-koar Buka Borok Pertamina, Ahok Sama Saja Telanjangi Diri Sendiri!

Baca Juga: Mengenal Super Holding BUMN & Kemungkinan Ahok sebagai CEO-Nya

"Sectoral holding sudah established, maka kemudian akan dibentuk super holding BUMN yang disebut Indonesia Incorporation," ujar Toto saat dihubungi, Minggu (20/9/2020).

Menurut dia, super holding BUMN tersebut nantinya sama dengan super holding khazanah yang telah dijalankan di Malaysia. Adapun super holding khazanah dipimpin langsung Perdana Menteri sebagai Chairman Ex Officio. Di sini, presiden mempunyai wewenang sebagai Chairman Ex Officio dengan lansung mengendalikan BUMN termasuk Pertamina dan menunjuk Chief Executive Officer (CEO) untuk menjalankan super holding BUMN.

"Di Malaysia Super Holding Khazanah dipimpin oleh Chairman Ex Officio dijabat langsung Perdana Menteri, tujuannya supaya menghindari intervensi dari pihak manapun. Lalu Chairman Ex Officio menunjuk siapa yang menjadi CEO Khazanah. Tidak ada Kementerian BUMN di Malaysia, fungsi digantikan oleh super holding Khazanah," terang dia.

Dia menjelasnkan, Chairman Ex Officio super holding tidak secara langsung menjalankan bisnis perusahaan holding BUMN. Namun demikian, bakal membuat keputusan-keputusan strategis termasuk menunjuk CEO sebagai bos holding BUMN. "Saya setuju super holding, tapi holding diperkuat dulu," tandas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: