Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rakuten: Tablet Siap Salip 'Smartphone' sebagai Perangkat 'Mobile' Populer untuk Belanja

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Rakuten yang merupakan salah satu marketplace online terbesar di dunia dan pemilik dari marketplace lokal rakuten belanja online (RBO) melaporkan penelitian e-commerce Index terbaru yang menyatakan penggunaan tablet untuk berbelanja online (dalam jaringan/daring) tumbuh empat kali lipat lebih cepat dibandingkan ponsel cerdas. Penelitian mengenai tren berbelanja di 14 pasar tersebut menunjukkan penggunaan tablet tumbuh 41,9% tahun lalu, sedangkan penggunaan ponsel cerdas hanya tumbuh sebesar 9,7% di periode yang sama.

Rakuten mendapati bahwa 6,1% pelanggan lebih memilih untuk berbelanja online menggunakan tablet, sedangkan 6,8% memilih untuk menggunakan ponsel cerdas. Inggris menyalip AS sebagai pasar terdepan di dunia untuk penggunaan tablet dengan 12,2% dari warga Inggris yang disurvei mengatakan mereka memilih untuk menggunakan tablet dibandingkan dengan 11,3% pebelanja Amerika.

Di sisi lain, pebelanja di Brasil lebih lambat untuk beralih ke tablet PC atau hanya 0,7% dari populasi yang lebih suka menggunakan tablet saat berbelanja. Sedangkan, di Indonesia ponsel cerdas tetap jadi pilihan pertama dengan 15,5% dari pebelanja di Indonesia memilih menggunakan ponsel cerdas, sedangkan 7,0% memilih untuk menggunakan tablet PC.

Meskipun ada pertumbuhan e-commerce, PC tetap jadi pilihan paling populer bagi para pebelanja untuk mengakses situs retail, namun data mengenai hal ini sedikit berubah. Di dunia 81,8% pebelanja menggunakan PC untuk berbelanja online dibandingkan dengan 83,2% pada tahun 2013. Perangkat mobile mencakup 13,8% dari total data ini atau naik dari 12% tahun lalu. Sementara itu, di Indonesia 68,5% warga Indonesia berbelanja menggunakan PC dan 25,0% menggunakan perangkat mobile.

General Manager Rakuten Belanja Online Yasunobu Hashimoto mengatakan pihaknya terus melihat peralihan dalam cara konsumen berinteraksi dengan retailer melalui saluran digital. Ia menambahkan hanya empat tahun setelah peluncuran iPad Apple, tablet dengan cepat menjadi perangkat yang paling populer untuk berbelanja online.

"Dengan layar tablet lebih besar yang memberikan pengalaman lebih menyenangkan dibandingkan kebanyakan dari ponsel cerdas sehingga layar lebih besar sepertinya lebih baik, namun banyak retailer yang gagal untuk mengukur kapan mengoptimalkan tampilan online dan aplikasi mereka. Retailer kehilangan satu trik dengan tidak mengikuti tren ini dan memberikan pengalaman yang berorientasi ke tablet bagi pebelanja," katanya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Dalam beberapa tahun, beberapa market mengalami "kelelahan sosial" dengan penurunan sangat kecil dalam jumlah orang yang merekomendasikan barang yang mereka beli di jejaring sosial. Index terakhir menunjukkan 41,9% orang merekomendasikan barang di situs sosial media, bandingkan dengan 44% tahun 2013. Namun di Indonesia, 77,5% orang yang disurvei mengatakan bahwa mereka secara teratur meninjau dan merekomendasikan produk di situs sosial media.

Yasunobu menambahkan media sosial tetap menjadi saluran penting bagi retailer untuk berhubungan dengan opini konsumen dan crowdsource mengenai produk baru dan layanan. Selain mempengaruhi keputusan untuk stocking, rekomendasi yang dibagikan di situs sosial media juga mempengaruhi kebiasaan belanja konsumen.

"Banyak pebelanja kini beralih ke situs seperti Pinterest atau Twitter untuk menemukan produk-produk yang mereka mungkin beli dan menemukan pendapat orang lain mengenai barang-barang tersebut sebelum melakukan pembelian. Retailer bisa mendorong penjualan dengan berinteraksi dengan konsumen melalui saluran-saluran tersebut dan memudahkan untuk berbagi rekomendasi," imbuhnya.

Pakaian dan aksesoris adalah item yang paling sering dibeli via online, namun pebelanja di Brasil dan Jepang memiliki tren yang berbeda. Konsumen elektronik berada paling atas di Brasil dengan lebih dari setengah pebelanja (55,1%) membeli barang elektronik secara online, sedangkan di Jepang pebelanja lebih mungkin untuk memesan atau mengunduh buku dan majalah (59,7%).

Di Indonesia 74% pebelanja memesan pakaian dan aksesoris secara online, sedangkan kategori populer lainnya adalah produk elektronik (47,5%), barang kesehatan/kecantikan (39,2%), makanan/minuman (31,2%), peralatan rumah tangga/small appliances (30,7%), dan buku/majalah (29,8%).

Sementara itu, pebelanja Indonesia paling sedikit yang membeli perangkat besar/large appliances secara online dengan 4,7% pebelanja memilih untuk melakukan pembelian secara langsung.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: