Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Kerja Digital Marketing

Cara Kerja Digital Marketing Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama satu dekade terakhir, proses kegiatan jual-beli telah mengalami perubahan yang signifikan. Kenyataanya pada hari ini ternyata banyak konsumen yang melakukan transaksi secara online. Sejumlah keunggulan dalam transaksi online yang tidak ada dalam transaksi konvensional menunjukkan seberapa efektifnya digital marketing terhadap keberlangsungan sebuah bisnis.

Pemilik bisnis juga perlu memahami cara kerja digital marketing sehingga mereka dapat menggunakan alat digital dan taktik kampanye yang tepat untuk menjangkau dan melibatkan calon konsumen mereka. Berikut hal yang perlu Anda ketahui mengenai cara kerja digital marketing.

Baca Juga: Memahami Lebih Dalam Manfaat dari Digital Marketing

I. Memahami Jenis Bisnis dan Segmen Pasar

Komunikasi adalah sebuah seni dan sangat mudah bagi suatu pesan untuk tidak dapat dimengerti sama sekali oleh khalayak umum. Makin besar pertumbuhan target konsumen, makin luas preferensi, kebutuhan, dan opini mereka yang dapat membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak relevan ke mayoritas orang yang ingin Anda tuju. Inilah tepatnya alasan segmentasi pasar menjadi sangat penting dalam melakukan pemasaran. Praktik ini memungkinkan Anda bisa melakukan pemasaran berdasarkan fokus individual dari calon pelanggan sehingga secara spesifik keinginan mereka dapat terpenuhi.

Anda perlu untuk memahami karakteristik dari bisnis Anda sehingga dapat menentukan segmentasi yang tepat bagi produk yang ingin dipasarkan. Beberapa karakteristik umum yang dimiliki oleh suatu bisnis adalah:

- Definitif. Sebuah proses bisnis harus memiliki batasan dan output yang jelas;

- Urutan. Memiliki runtutan kegiatan berdasarkan waktu dan ruang secara berurutan;

- Pelanggan. Sebuah bisnis harus memiliki penerima dari hasil proses tersebut;

- Nilai tambah. Segala bentuk transformasi harus memberikan nilai tambah bagi proses tersebut;

- Keterkaitan. Proses bisnis tidak dapat berdiri secara individual, melainkan harus memiliki struktur organisasi yang jelas;

- Fungsi silang. Sebuah proses memiliki beberapa fungsi.

Segmentasi pasar adalah praktik bisnis yang digunakan oleh brand untuk membagi target pasar menjadi kelompok yang lebih kecil sehingga lebih mudah untuk dikelola berdasarkan kesamaan yang mereka miliki. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan upaya pemasaran, periklanan, dan penjualan produk. Sederhananya, setiap segmen pasar memiliki karakteristik pelanggan yang serupa sehingga dapat dimanfaatkan untuk dapat memenuhi keinginan mereka.

Tujuan dari dilakukannya segmentasi pasar adalah untuk mengirimkan pesan yang dapat diterima dengan baik. Hal ini dapat menguntungkan bagi perusahaan yang mungkin memiliki produk atau layanan di pasar yang menawarkan banyak manfaat atau kegunaan untuk berbagai jenis pelanggan. Sebagai pelaku bisnis atau pemasar, Anda tidak bisa menyelesaikan permasalahan setiap orang. Inilah mengapa segmentasi pasar menjadi strategi yang efektif untuk diterapkan. Untuk itu, sangat perlu untuk melakukan segmentasi pasar dengan membagi calon pelanggan menjadi empat kategori, yaitu:

Segmentasi geografis

Segmentasi geografis menargetkan pelanggan berdasarkan zona geografis yang telah ditentukan sebelumnya. Misal, daerah pesisir memiliki suhu yang panas serta dekat dengan air laut sehingga produk yang dijual bukanlah jaket berbulu, tetapi pakaian santai yang memiliki bahan penyerap keringat.

Segmentasi demografis

Segmentasi demografis membagi pasar melalui variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan, etnis, pendapatan, dan masih banyak lagi. Dari semua jenis, variabel usia adalah contoh yang paling mudah dan menjadi elemen penting bagi pemasar untuk memahami perubahan minat dan kebutuhan seiring berjalannya usia.

Segmentasi psikografis

Segmentasi psikografis berfokus pada ciri-ciri intrinsik yang dimiliki oleh target pelanggan Anda. Penilaian segmen psikografis dapat berkisar dari nilai, kepribadian, minat, sikap, gaya hidup, dan opini. Untuk memahami target konsumen yang berada di tahap ini, metode seperti grup fokus, survei, wawancara, pengujian audiens, dan studi kasus semuanya terbukti berhasil dalam menyusun segmentasi ini.

Segmentasi behavioral

Segmentasi behavioral memiliki jenis yang mirip dengan segmentasi psikografis, tetapi secara spesifik lebih berfokus kepada reaksi dan cara pelanggan dalam membuat keputusan untuk membeli sebuah produk. Pandangan terhadap brand Anda, cara mereka menggunakan dan berinteraksi dengannya, dan basis pengetahuan mereka adalah contoh segmentasi behavioral. Mengumpulkan jenis data ini mirip dengan cara Anda menemukan data psikografis

Contohnya adalah loyalitas terhadap brand. Setiap orang pasti pernah secara konsisten membeli suatu produk dan akan tetap membelinya tanpa melihat ulasan mengenai brand tersebut. Jenis loyalitas ini menghasilkan pola pembelian yang konsisten dan dikategorikan sebagai sifat behavioral.

Tujuan dari setiap kampanye atau aktivitas pemasaran adalah untuk tetap relevan dengan pasar. Segmentasi memungkinkan Anda untuk menjadi lebih relevan dengan memahami karakteristik inti dan perilaku konsumen. Anda dapat menyampaikan pesan pemasaran yang kemungkinan besar beresonansi dengan mereka. Meningkatnya relevansi dengan pasar dapat mengarah pada peningkatan konversi dan keuntungan besar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: