Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rusia: Sudah Kebal, Kami Tidak Lagi Takut Sanksi AS

Rusia: Sudah Kebal, Kami Tidak Lagi Takut Sanksi AS Kredit Foto: Unsplash/Sam Oxyak
Warta Ekonomi, Moskow -

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan, Moskow tidak takut akan kemungkinan sanksi Amerika Serikat (AS). Rusia menjadi target sanksi AS karena membuat kesepakatan pembelian senjata dengan Iran.

Ryabkov mengatakan, Rusia sudah sering dijatuhi sanksi oleh AS. Oleh karena itu, Moskow sudah terbiasa dan tidak takut lagi dengan sanksi yang kemungkinan dijatuhkan lagi oleh Washington.

Baca Juga: Rusia Komentari Normalisasi Israel: Percuma, Tak Selesaikan Masalah Utama

"Kami tidak takut dengan sanksi AS, kami sudah terbiasa dengan sanksi itu," kata wakil dari Sergei Lavrov tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (21/8/2020).

"Itu tidak akan mempengaruhi kebijakan kami dengan cara apapun. Kerja sama kami dengan Iran memiliki banyak segi, kerja sama pertahanan akan berkembang tergantung pada kebutuhan kedua negara dan kemauan bersama," sambungnya.

Pernyataan Ryabkov datang tidak lama setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan bahwa sanksi PBB terhadap Iran mulai kembali berlaku. Dia mengatakan, AS siap untuk menghukum negara-negara yang menentang sanksi tersebut.

"AS tidak akan ragu-ragu untuk menegakkan sanksi kami dan mengharapkan semua negara anggota untuk sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka di bawah pembatasan yang diberlakukan kembali ini," ucap Pompeo.

Terkait ini, Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell mengatakan bahwa Washington tidak dapat secara sepihak memulihkan sanksi internasional terhadap Teheran.

Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan (DK) bahwa dia tidak dapat mengambil tindakan apapun atas deklarasi AS, bahwa semua sanksi PBB terhadap Iran telah diberlakukan kembali. Ini karena tampaknya akan ada ketidakpastian tentang masalah tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: