Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emas Mulai Dibuang, Bitcoin Makin Disayang-sayang

Emas Mulai Dibuang, Bitcoin Makin Disayang-sayang Kredit Foto: Kr-Asia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bitcoin semakin mengalahkan emas menurut beberapa pakar aset kripto. Menurut Tyler Winklevoss, salah satu pendiri pertukaran crypto Gemini, Bitcoin mengalahkan emas di gimnya sendiri.

"Bitcoin lebih baik dalam menjadi emas daripada emas, dan tidak hanya secara bertahap, tetapi dengan urutan besarnya atau 10 kali lebih baik," kata Winklevoss dikutip dari Cointelegraph, Selasa (22/9/2020).

Selama dekade terakhir ini, harga Bitcoin telah meningkat secara dramatis, melampaui banyak perbandingan harga penting di sepanjang jalan. Bagi banyak orang, Bitcoin sekarang lebih dilihat sebagai penyimpan nilai daripada mata uang transaksional, dan publik sering membandingkan koin digital dengan emas; metode penyimpanan nilai yang telah teruji waktu yang digunakan selama ribuan tahun.

Baca Juga: Mata Uang Digital: Medan Tempur Baru Perekonomian Global

Baca Juga: Selain Aset Belasan Ribu Triliun, Organisasi Pemerintahan Norwegia Koleksi Ratusan Bitcoin!

"Saya tidak mengerti mengapa ada persaingan antara emas dan Bitcoin," kata NebraskanGooner, pedagang crypto dengan nama samaran di Twitter kepada Cointelegraph

"Saya menganggap keduanya sebagai penyimpan nilai," tambahnya. NebraskanGooner juga merupakan pendiri LVL, solusi perbankan di ruang crypto.

Dalam posting-an media sosialnya, Winklevoss menyertakan grafik yang mengadu domba kedua aset tersebut. Dari tujuh kategori, emas menguasai satu--jumlah total uang yang disimpan dalam aset.

Emas memiliki kapitalisasi pasar US$9 triliun, sedangkan BTC memiliki kapitalisasi pasar US$200 miliar atau sekitar Rp2.960 triliun. Bitcoin menang karena kelangkaan, daya tahan, portabilitas, perpecahan, penyimpanan, dan kesulitan pemalsuan.

Bitcoin juga baru-baru ini mendapatkan ketenaran lebih lanjut sebagai penyimpan nilai di mata publik arus utama pada 2020 karena banyak raksasa arus utama telah berinvestasi besar-besaran ke dalam aset.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: