Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTPN V Genjot Produksi Sawit Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

PTPN V Genjot Produksi Sawit Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V mengaku ikut mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Perusahaan pelat merah yang berlokasi di Riau ini berhasil meningkatkan produksi tandan buah segar atau TBS sawit mencapai rata-rata sebesar 23,9 ton per hektare.

CEO PTPN V Jatmiko K Santosa menyampaikan, tingkat produksi TBS sebesar itu adalah yang tertinggi sepanjang perusahaan berdiri selama 24 tahun.

"Prestasi tersebut adalah buah komitmen manajemen dan karyawan dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dicanangkan pemerintah," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/9/2020).

Baca Juga: Ekspor Sawit Per Juli Melonjak, China & Timur Tengah Paling Gak Bisa Nolak

Baca Juga: Apkasindo Soal Biodiesel: Jika Ada NGO Mengkritik, Pasti Bukan Petani Sawit

Dengan mulai pulihnya harga jual CPO yang terus beranjak naik pada paruh kedua tahun ini, Jatmiko yakin bahwa hal itu akan berdampak positif pada pendapatan perusahaan.

Jatmiko mengaku optimistis bahwa hingga akhir tahun ini, selain mampu menjaga tingkat produksi sebesar 24,24 ton per hektare, pendapatan perusahaan juga diprediksi bisa mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh 16,25 persen dari pendapatan tahun lalu.

Jatmiko megutarakan, target pendapatan sebesar itu tidak seluruhnya bersumber dari kebun milik PTPN V sendiri. Karena, sekitar 40% dikontribusikan dari kebun sawit milik rakyat, baik yang menjadi mitra plasma PTPN V maupun petani swadaya.

"Sinergi itu sejalan dengan upaya perusahaan membantu memulihkan perekonomian setempat, dengan meningkatkan kesejahteraan mitra petani binaan," ucap Jatmiko

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: