Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Mau Tancapkan Cakarnya ke Pasar Amerika Latin hingga Timur Tengah

Indonesia Mau Tancapkan Cakarnya ke Pasar Amerika Latin hingga Timur Tengah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski tengah pandemi Covid-19, pemerintah tetap mengupayakan diversifikasi pasar ke pasar nontradisional untuk memperluas target pasar perdagangan.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap pangsa pasar di negara-negara seperti Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin tergarap optimal sehingga kontribusi pasar nontradisional bisa meningkat.

Hal itu dikatakan Agus saat meluncurkan pameran virtual Trade Expo Indonesia (TEI) ke–35 yang dijadwalkan berlangsung pada pada 10–16 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Puji Syukur, Australia Bebaskan Produk Indonesia Ini dari Bea Masuk Anti-Dumping!

Baca Juga: Bos OJK: Industri Keuangan Syariah Tetap Moncer di Masa Corona

"Target TEI 2020 mencakup diversifikasi pasar yang lebih luas terutama pasar nontradisional seperti negara-negara Afrika Timur, Timur Tengah, Asia Tenggara, Eropa Timur hingga Amerika Latin. Sehingga, TEI 2020 menjadi pintu jalan meningkatkan akses dan penetrasi ke pasar-pasar nontradisional guna meningkatkan ekspor Indonesia," kata Agus.

Menurut Agus, meski dilakukan secara virtual, pameran TEI ke–35 akan menampilkan berbagai produk ekspor unggulan, produk jasa potensial, serta peluang investasi Indonesia yang terbagi dalam lima kategori, yaitu sektor jasa; produk manufaktur; furnitur dan produk kerajinan; makanan dan minuman; serta fesyen dan aksesoris.

"Dengan penerapan pembatasan fisik yang diakibatkan pandemi Covid-19, Kementerian Perdagangan melakukan terobosan baru dengan menggelar ajang TEI berkonsep virtual. Tujuannya, untuk terus mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi, serta menyajikan pameran produk unggulan Indonesia, terutama di masa yang penuh tantangan ini," jelasnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan menambahkan, TEI harus mampu berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan ekspor, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Sekadar informasi TEI 2019 berhasil membukukan transaksi sebesar US$10,96 miliar atau setara Rp153,38 triliun, meningkat 29,04% dari nilai transaksi potensial tahun 2018 senilai US$8,49 miliar atau Rp131,33 miliar. Jumlah peserta pameran (exhibitor) pada TEI 2019 sebanyak 1.500 perusahaan. TEI 2019 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 42.796 orang dari 136 negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: