Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kekhawatiran global terhadap pasar keuangan di tengah pandemi Covid-19 kembali meningkat. Aset-aset berisiko pun mulai ditinggalkan jauh-jauh dan beralih ke aset safe haven, dolar AS. Akibatnya, dolar AS menjadi momok bagi mata uang lainnya, termasuk rupiah yang tertekan hingga nyaris ke Rp14.900.
Seakan menjadi racun dunia, dolar AS menginfeksi hampir semua mata uang utama di jagat raya. Mata uang Paman Sam itu menguat terhadap dolar Australia, dolar New Zealand, dolar Kanada, yuan, yen, dolar Singapura, baht, dolar Taiwan, dan rupiah.
Baca Juga: Kamis, 24 September 2020: Harga Emas Antam Rontok Berkeping-Keping
Dibebani oleh sentimen resesi yang pasti dialami ekonomi Indonesia, nilai tukar rupiah menjadi salah satu mata uang yang paling klenger melawan dolar AS. Rupiah tercatat sempat anjlok hingga ke level Rp14.850 per dolar AS pada Kamis, 24 September 2020 pagi.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa Tiada Tara, Rupanya Gara-Gara....
Sampai dengan saat ini, rupiah terpantau melemah sedalam -0,13% ke level Rp14.813 per dolar AS. Sang Garuda juga keok terhadap euro (-0,14%) dan poundsterling (-0,13%). Sementara itu, di hadapan dolar Australia rupiah unggul tipis sebesar 0,07%.
Performa rupiah di Asia saat ini variatif dengan kecenderungan melemah. Rupiah tengah terkoreksi di hadapan dolar Hong Kong (-0,21%), won (-0,16%), dolar Singapura (-0,09%), dan yen (-0,07%). Pada saat bersamaan, rupiah menguat terhadap ringgit (0,22%), baht (0,19%), dan dolar Taiwan (0,18%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
