Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembelot Korsel Ditembak Mati dan Jasadnya Dibakar Oleh Korut Gegara...

Pembelot Korsel Ditembak Mati dan Jasadnya Dibakar Oleh Korut Gegara... Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Seoul -

Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) menembak mati seorang pejabat Korsel yang sempat hilang dan membakar jasadnya.

Militer Korsel juga mengatakan ada bukti bahwa pejabat itu berusaha mencoba membelot ke utara, menyusul adanya laporan yang menyebutkan ia hilang pada Senin 22 September 2020, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: PM Baru Jepang Ajak Korsel Rapatkan Hubungan yang Renggang

Belum diketahui alasan pasti mengapa pejabat yang berusia 47 tahun itu ditembak mati oleh Korut.

Namun, militer Korut diduga bertindak di bawah perintah tertinggi terkait anti-virus.

Mengutip sumber-sumber intelijen, militer Korsel mengatakan pria tak dikenal itu tampaknya diinterogasi di laut utara Northern Limit Line (NLL) sebelum dia dieksekusi atas perintah dari otoritas yang lebih tinggi.

Pasukan Korut yang mengenakan masker gas kemudian menyiram tubuh dengan minyak dan membakarnya.

Korsel juga mengatakan pihaknya mengirim pesan pada Rabu (23/9/2020) ke Korut melalui perbatasan darat untuk meminta penjelasan, tetapi belum menerima tanggapan apapun.

"Militer kami sangat mengutuk kekejaman seperti itu, dan sangat menuntut Korea Utara memberikan penjelasan dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata Jenderal Ahn Young-ho, dari militer Korsel dalam sebuah pernyataan.

Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan sebelumnya mengatakan bahwa pasukan Korea Utara telah diberi perintah 'tembak mati' untuk mencegah masuknya virus corona ke negara itu.

Pada Juli 2020 lalu, seorang pria yang membelot ke Korea Selatan tiga tahun lalu memicu ketakutan akan virus corona ketika dia menyeberang kembali ke perbatasan yang diawasi ketat ke Korea Utara.

Kedatangan pria itu mendorong pejabat Korea Utara untuk mengunci kota perbatasan dan mengkarantina ribuan orang karena khawatir mungkin terkena virus corona, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengatakan hasil tesnya tidak meyakinkan.

Pekan lalu, polisi Korea Selatan menangkap seorang pembelot yang menurut mereka pria itu mencoba kembali ke Korea Utara dengan membobol tempat pelatihan militer di kota perbatasan Cheorwon, Korsel.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: