Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengupas Psy War Ala Joe Biden buat Tumbangkan Dominasi Donald Trump

Mengupas Psy War Ala Joe Biden buat Tumbangkan Dominasi Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, melancarkan psy war kepada calon incumbent Donald Trump jelang debat pertama pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 29 September. Dalam sebuah wawancara dengan MSNBC, Biden membandingkan Trump dengan menteri propaganda Nazi yang terkenal kejam, Joseph Goebbels.

“Saya tidak yakin ada yang belum memutuskan bahwa mereka mendukung Trump. Tapi siapa yang tahu. Dia seperti Goebbels. Cukup lama berbohong, terus diulang, diulang, diulang, sudah jadi rahasia umum,” kata Biden seperti dilansir dari Sputnik, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga: Move On dari Trump, Miliarder Ini Pindah Haluan Dukung Joe Biden

Biden menjelaskan bahwa ia siap untuk menghadapi "serangan langsung" dari Trump, mengklaim bahwa hanya itu yang bisa dilakukan oleh Trump. Ia pun mengecam retorika dari saingannya yang berasal dari Partai Republik itu.

"Dia tidak tahu bagaimana memperdebatkan fakta. Dia tidak begitu pintar," kata Biden.

"Dia tidak tahu banyak tentang kebijakan luar negeri, dia tidak tahu banyak tentang kebijakan dalam negeri. Dia tidak tahu banyak tentang detailnya. Ini akan menjadi sebagian besar serangan dan kebohongan pribadi; tapi saya pikir orang-orang Amerika akan melihatnya," ia melanjutkan.

Perselisihan yang sedang berlangsung di antara kandidat membuat keduanya saling "tembak," dengan Trump menuduh Biden mendukung kelompok kiri radikal dan individu yang kurang energi, sementara juga meragukan kesehatan mental pesaingnya.

Biden menghukum Trump karena "berbohong" tentang pandemi virus Corona dan mengklaim bahwa ia telah meremehkan dugaan ancaman campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden.

Dalam pukulan verbalnya, kandidat Demokrat itu membandingkan Trump dengan Goebbels, salah satu rekan terdekat pemimpin Nazi Adolf Hitler dan propagandis Reich yang paling terkemuka.

Dalam menjelaskan retorika Trump, Biden merujuk pada kutipan terkenal Goebbels tentang bagaimana membuat orang percaya pada kebohongan: “Jika Anda mengatakan kebohongan yang cukup besar dan terus mengulanginya, orang-orang pada akhirnya akan mempercayainya. Kebohongan hanya dapat dipertahankan selama Negara dapat melindungi orang-orang dari konsekuensi politik, ekonomi dan/atau militer dari kebohongan tersebut," ungkap biden.

"Dengan demikian, menjadi sangat penting bagi Negara untuk menggunakan semua kekuatannya untuk menekan perbedaan pendapat, karena kebenaran adalah musuh bebuyutan kebohongan, dan dengan demikian, kebenaran adalah musuh terbesar Negara,” tuturnya.

Pada 29 September, Biden dan Trump dijadwalkan akan saling berhadapan dalam debat pertama dari tiga debat calon presiden.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: