Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Status Darurat Militer Dipasang Pemerintah Armenia Gegara...

Status Darurat Militer Dipasang Pemerintah Armenia Gegara... Kredit Foto: AP Photo/UNTV
Warta Ekonomi, Yerevan -

Pemerintah Armenia mengumumkan darurat militer dan mengerahkan tentara secara penuh setelah bentrok dengan Azerbaijan menyangkut wilayah Nagorno-Karabakh, kata Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Minggu (27/9/2020). Ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan memuncak pada Minggu  (27/9/2020) terkait insiden Nagorno-Karabakh.

Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang dikuasai Azerbaijan, tetapi dihuni oleh mayoritas etnis warga Armenia.

Pemerintah Armenia di ibu kota negara, Yerevan, menuduh tentara Azerbaijan melancarkan serangan di Nagorno-Karabakh, sementara Pemerintah Azerbaijan di ibu kota negara, Baku, menuduh tentara Armenia juga melakukan tindakan serupa ke arah militer dan warga sipil.

Sementara itu, otoritas di Nagorno-Karabakh, yang mendeklarasikan kemerdekaan sejak 1991, juga mengumumkan darurat militer dan mengerahkan penduduknya yang berjenis kelamin laki-laki untuk mengantisipasi bentrokan.

Armenia mengatakan Azerbaijan mengerahkan serangan udara dan artileri di Nagorno-Karabakh. Namun, Azerbaijan mengatakan pihaknya membalas serangan tentara Armenia.

Sejumlah pembela hak asasi manusia di Armenia mengatakan dua warga sipil, yaitu seorang perempuan dan anak-anak, tewas tertembak oleh tentara Azerbaijan. Sementara itu, Baku mengatakan sejumlah warga sipil di Azerbaijan juga terbunuh dan enam orang luka-luka.

Otoritas di Nagorno-Karabakh mengatakan 10 tentaranya tewas. Laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi secara independen.

Kementerian Luar Negeri Rusia, yang lama berperan sebagai penengah, mendorong dua pihak untuk menghentikan adu tembak dan segera berunding. Dua negara telah lama bentrok memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh, yang melepaskan diri dari Azerbaijan setelah Uni Soviet bubar.

Keduanya telah menyepakati gencatan senjata sejak 1994, tetapi Azerbaijan dan Armenia kerap saling tuding tentara masing-masing negara meluncurkan serangan di Nagorno-Karabakh serta di sepanjang perbatasan dua negara.

Konflik di dua negara itu membuat banyak negara Barat dan negara lain di kawasan khawatir karena Kaukasus Selatan, wilayah Armenia dan Azerbaijan, merupakan lokasi pipa minyak dan gas untuk pasar dunia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: