Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keripik Tanpa Merek Sumbang Penjualan Lebih dari Rp1,3 M di 3 E-Commerce

Keripik Tanpa Merek Sumbang Penjualan Lebih dari Rp1,3 M di 3 E-Commerce Kredit Foto: We
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri F&B bagi pelaku UMKM Indonesia tentu menjadi industri bisnis yang menggiurkan, termasuk salah satunya ialah industri keripik. Keripik tanpa merek ternyata telah menyumbang penjualan hingga lebih dari Rp1,3 miliar di tiga e-commerce besar Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan.

Hal itu diungkapkan Hanindia Narendrata, CEO & Co-Founder Telunjuk.com. Menurutnya, faktor-faktor yang turut menunjang transaksi dalam berdagang secara daring adalah seperti besaran ukuran yang ditawarkan hingga nama produk yang memudahkan pembeli saat mencari produk di kolom pencarian e-commerce.

Baca Juga: Pandemi Bikin Sering Buka Aplikasi E-Commerce, Angkanya Capai 70%

"Pelaku UMKM yang ingin merintis usaha di pasar daring disarankan untuk tidak hanya menuliskan nama merek pada judul produk, tapi juga nama jenis barang. Hal ini tercermin dari perilaku pembelanja daring yang cenderung menuliskan jenis barang dalam kolom pencarian," kata Hanindia Narendrata, CEO & Co-Founder Telunjuk.com, melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/9/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Telunjuk.com melalui Compas.co.id, dari tiga e-commerce besar (Tokopedia, Shopee, Bukalapak) dengan periode data Juni hingga Agustus 2020 menunjukkan bahwa jumlah pegiat keripik dari sisi UMKM mendominasi 89,65% di online marketplace. Hal ini tentunya menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk berkarya di pasar daring dan bersaing dengan produsen besar atau pabrikan.

Lebih jauh, berdasarkan data yang terhimpun, bisnis keripik di e-commerce memiliki rata-rata pangsa pasar 33,37% di tiga e-commerce besar, yaitu Tokopedia (36,3%), Shopee (34,7%), Bukalapak (29,1%).

Adapun keripik nonmerek mendominasi dengan nilai penjualan mencapai 87,78% jika dibandingkan dengan keripik bermerek. Berdasarkan jenisnya, Keripik kaca/beling (22,9%), keripik pisang (20,2%), dan keripik singkong (19,8%) menjadi tiga jenis keripik favorit pembeli daring di tiga e-commerce besar Indonesia, selebihnya terdiri dari keripik tempe, ubi, basreng, usus, kentang, nangka, dan jamur.

Bahkan, tiga jenis keripik favorit pembeli tersebut yang diolah dari pegiat UMKM dan tanpa merek lebih laris dibanding keripik bermerek.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: