Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nyesek, Pengusaha Ritel Blak-blakan Omzetnya Anjlok Rp200 Triliun!

Nyesek, Pengusaha Ritel Blak-blakan Omzetnya Anjlok Rp200 Triliun! Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengungkapkan, dampak pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat para pengusaha ritel kehilangan omzet hingga Rp200 triliun. Kehilangan omzet itu bisa terjadi karena pusat perbelanjaan hanya punya batas kapasitas 50% saja selama pemberlakuan PSBB.

"Kami itu setahun sekitar Rp400 triliun. Jadi kalau hanya 50%, ya omzetnya turun Rp200 triliun. Ya kerugiannya di situ," kata Budi dalam konferensi persnya, Senin (28/9/2020).

Ia juga menyampaikan, meski kapasitas mal hanya setengah, pihaknya tetap harus membayar pajak dan hak karyawan. Untuk itu, pihaknya meminta agar pemerintah dapat memberikan keringanan, baik dari segi pajak dan subsidi gaji.

Baca Juga: Nahas, Laba Bersihnya Anjlok, Pizza Hut sampai Jualan di Pinggir Jalan

Baca Juga: Petani Merana, HM Sampoerna Bawa Kabar Pahit: Industri Bisa Babak Belur hingga 2021

"Kami meminta keringanan pajak. Kemudian masalah gaji pegawai mohon pemerintah juga membantu. Setidaknya memberikan subsidi gaji sebesar 50%. Jadi 50% dari pemerintah dan 50% dari pengusaha," katanya.

Ia menambahkan, arus kas dari tenan penyewa di pusat perbelanjaan juga sudah lesu sejak Maret karena adanya PSBB. Saat ini, pengunjung pusat perbelanjaan hanya 10% saja dari jumlah pengunjung saat masa transisi PSBB.

"Pusat belanja dan tenan enam bulan ini berat. Tidak baik dari Maret sampai sekarang, omzet dan kas dari perusahaan minim," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: