Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merugi, Laba Sarinah Dihantam Corona dan Dihambat Renovasi

Merugi, Laba Sarinah Dihantam Corona dan Dihambat Renovasi Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sarinah (Persero) mencatatkan kinerja yang negatif sepanjang 2020. Selain dampak pandemi Covid-19 di sektor ritel, renovasi gedung Sarinah menjadi faktor lain meruginya perseroan pelat merah tersebut.

Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati, mengutarakan, proses pemugaran atau renovasi gedung membuat seluruh pelaku bisnis ritel di Sarinah haru menutupi seluruh toko selama satu tahun ke depan hingga Agustus 2021. Hal itu memengaruhi cash flow perusahaan. Perseroan diperkirakan merugi sebesar Rp29,9 miliar.

Baca Juga: Gusur McD Sarinah untuk UMKM, Erick Thohir: Bukan Lip Service

"Kalau kita bicara soal keuangan Sarinah, bagaimana dampak Covid-19 yang berdampak pada ritel secara umumnya, ritel sudah terkena dampak 70% bahkan ada yang terdampak hingga 100%. Sarinah pun tidak terkecuali, artinya dampaknya dobel dari Covid-19 itu sendiri dan pemugaran, artinya tokohnya tutup hampir 1 tahun, hingga 2020 diprediksi (keuangan) akan loss," ujar Fetty dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Jakarta, Senin (28/9/2020).

Meski begitu, manajemen akan melakukan upaya recovery atau pemulihan kembali setelah gedung sudah selesai dibangun pada Agustus tahun depan. Salah satu upaya adalah menarik kembali sejumlah pelaku usaha ritel lokal.

Fetty yakin pihaknya akan mampu meraup laba bersih hingga di angka Rp3,7 miliar pada tahun depan. Meskipun target laba bersih itu jahu dari proyeksi perseroan sebelum pandemi Covid-19.

"Kami upayakan pada 2021 akan meningkat revenue-nya seiring dengan buka kembali toko di 2021 sehingga profit positif meski masih relatif kecil jumlahnya," kata dia.

Sebelumnya, Fetty menjelaskan bahwa pemugaran gedung tak akan menghilangkan cagar budaya yang dahulu sudah pernah ada. Dia bilang, nilai-nilai sejarah akan tetap dipertahankan dan menjadi kekuatan tersendiri bagi Sarinah. Salah satunya, kolam pantul yang akan menjadi objek bagi para turis-turis untuk datang melihat ikon bersejarah tersebut.

"Misalnya, ada kolam pantul adalah memunculkan kembali cagar budaya atau histori yang sudah ada di Sarinah sebelumnya. Turis-turis untuk datang melihat heritage tersebut," ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan membangun museum sejarah berdirinya Gedung Sarinah. Nantinya, para wisatawan atau pelancong yang berbelanja pun bisa melihat keunikan dan cerita bersejarah saat awal-awal bangunan itu didirikan.

"Museum Sarinah yang nanti kami akan bangun dengan relieve sejarah dan momentum tahun 1960 itu menjadi edukasi yang juga bisa kita kaitkan dengan gerakan lokalitas sehingga mereka bisa makin mengenali Indonesia dan makin mencintai produk lokal dan histori kita," kata dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: