WE Online, Jakarta - PT Provident Agro Tbk (PALM) yang merupakan perusahaan sawit ini nampaknya akan berpotensi untuk mengalami kerugian dari aksi korporasi yang akan dilakukannya.
Pasalnya, aksi yang merupakan kelanjutan dari amandement and restatement loan agreement relating to a loan facility of up to US$ 1,2 juta kepada Deira Investment (s) Pte Ltd ini berpotensi untuk membuat perseroan membayar lebih besar dari perjanjian tersebut.
Pelunasan hutang tersebut akan menggunakan skema debt to swap atau konversi hutang ke saham. Untuk melancarkan debt to swap tersebut, perseroan akan melaksanakan private placement atau menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang akan menghasilkan dana segar sebesar Rp 33,41 miliar.
Dalam aksinya tersebut, perseroan akan melepas 1,1% saham atau sekitar 79,56 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 420 dengan total raihan dana Rp 33,41 miliar. Sedangkan, fasilitas hutang yang akan dilunasi hanya sekitar US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 14,11 miliar.
Direktur Provident Agro Devin Antonio Ridwan mengatakan seluruh dana dari private placement ini akan digunakan untuk pelunasan hutang ke Deira.
"Hutangnya sekitar 1,2 juta dollar AS," katanya di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Dari aksi ini, Provident Agro berpotensi untuk membayar lebih banyak Rp 19,3 miliar dari kewajiban yang seharusnya. Mengacu pada laporan keuangan perseroan periode Maret 2014, fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Deira Investment bersifat zero interest alias tidak memiliki bunga.
Devin menjelaskan soal ketentuan harga pelaksanaan private placement itu ditetapkan 25 hari sebelum pengumuman private placement.
"Harganya sudah disepakati sebelumnya," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
