Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahagianya Orang Thailand Sudah Bisa Lakukan Wisata Tanpa Cemas

Bahagianya Orang Thailand Sudah Bisa Lakukan Wisata Tanpa Cemas Kredit Foto: Unsplash/Dave Kim
Warta Ekonomi, Bangkok -

Thailand akan menerima wisatawan asing pertamanya dari Tiongkok dan akan tiba minggu depan. Hal ini menandai dimulainya kembali sektor pariwisata vital yang sebelumnya dilanda pembatasan perjalanan akibat virus corona.

"Penerbangan pertama akan membawa sekitar 120 turis dari Guangzhou, terbang langsung ke pulau resor Phuket," kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn, pada Selasa (29/9/2020), dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Berani Ekspresikan Diri, Sekolah di Thailand Populerkan Seragam Mirip Model

Thailand mampu tetap menjaga kasus rendah infeksi virus corona dengan hanya 3.559 kasus dan 59 kematian, tetapi perekonomian negara ini telah terpukul oleh larangan turis asing sejak April 2020 dan diperkirakan akan berkontraksi 8,5 persen tahun ini.

Juru bicara pemerintah Thailand, Traisulee Traisoranakul memperkirakan 1.200 turis pada bulan pertama akan menghasilkan pendapatan sekitar 1 miliar baht atau sekitar Rp471 miliar dan 12,4 miliar baht (Rp5,6 triliun) selama satu tahun, dengan 14.400 wisatawan.

Thailand hanya mengizinkan turis dari negara-negara yang dianggap rendah risiko infeksi virus corona.

"Kami tidak membuka negara, kami membatasi jumlah entri dan akan mengelola dengan gelang pergelangan tangan, aplikasi untuk mengikutinya," kata Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha kepada wartawan.

Pemerintah Thailand memperkirakan hanya 6,7 juta turis asing tahun ini setelah sebelumnya mencapai rekor 39,8 juta di 2019, yang pengeluarannya mencapai sekitar 11,4 persen dari PDB Thailand.

Pada Januari 2020, Thailand menjadi negara pertama di luar Tiongkok yang mendeteksi virus korona, dengan pengunjung datang dari Wuhan.

“Wisatawan akan memiliki visa tinggal lama, mulai 8 Oktober dan akan tinggal di karantina negara alternatif selama 14 hari,” kata Yuthasak.

Turis membutuhkan asuransi kesehatan dan tes virus korona negatif 72 jam sebelum bepergian dan akan diuji dua kali di karantina.

"Sistem perlindungan Thailand dapat mencegah gelombang kedua," kata juru bicara pemerintah Traisulee.

"Kami telah mencegah penularan lokal selama 100 hari sebelumnya," katanya. Dia menambahkan hal ini membuat Thailand menarik bagi turis yang ingin menghindari infeksi virus corona.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: