Huawei Mau Saingi Tesla, Kerja Sama dengan Perusahaan Mobil Listrik China

Warta Ekonomi, Jakarta -

Huawei akan memperluas bisnis sektor mobil pintarnya, menyusul kabar soal produksi inovasi terbaru perusahaan di industri otomitif tersebut.

Melansir laman The Burn In, Rabu (30/9/2020), Huawei mempererat kerja sama dengan BAIC BluePark New Energy Technology, anak usaha perusahaan otomotif China (BAIC Group) yang bergerak di bidang kendaraan listrik (electronic vehicle/EV).

"Dua perusahaan itu berkolaborasi dalam proyek mobil pintar terbaru bernama sandi N61," lapor laman tersebut.

Baca Juga: Penerus Tahta Huawei Masih Lawan Kanada di Meja Hijau, Demi Cegah Ekstradisi ke Amerika

Baca Juga: Gegara Mau Blokir TikTok dan WeChat, Jajaran Donald Trump Jadi Terlibat 2 Kasus Hukum

Rencananya, mobil pintar itu akan memiliki chipset serta program swakemudi (self-driving), 12 perangkat radar ultrasonik, 13 kamera, tiga sistem lidar, serta sensor gelombang enam milimeter rakitan Huawei.

Pemberitaan di media lokal menyebut, "uji coba N61 tampaknya akan segera berjalan tahun ini, sebelum mengaspal secara resmi pada kuartal IV 2021."

Meski lebih fokus pada pasar infrastruktur telekomunikasi dan memproduksi ponsel pintar, sebetulnya Huawei punya berbagai unit bisnis; termasuk mobil pintar. Pada 2013, Huawei mendirikan divisi yang bertugas mengembangkan mobil otonom.

Namun, Huawei belum benar-benar terjun ke sektor itu. Perusahaan itu baru melayani layanan komputasi awan di mobil, kokpit canggih, serta platform swakemudi.

Asal tahu saja, dua perusahaan itu mengklaim N61 akan lebih canggih daripada sedan Model 3 milik Tesla. Apakah betul? Mari menunggu jawabannya ketika mobil pintar Huawei benar-benar sudah rilis di pasaran.