Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sinergi Mahasiswa-Penyuluh Dorong Korporasi Petani di Wilayah Food Estate Humbahas

Sinergi Mahasiswa-Penyuluh Dorong Korporasi Petani di Wilayah Food Estate Humbahas Kredit Foto: BPPSDMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa Korporasi Petani menjadi basis ekonomi petani. "Pada kegiatan food estate Humbahas yang merupakan salah satu program superprioritas 2020, pengembangan korporasi petani menjadi prioritas utama agar petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir," ungkap Mentan beberapa waktu lalu.

Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), akan mendukung kesiapan SDM pertanian food estate. Sukses korporasi petani bukan sekadar bertumpu pada produktivitas dan kualitas produksi pertanian, melainkan lebih banyak ditentukan kemampuan SDM menjalankan bisnis yang profit oriented.

Baca Juga: Pandemi, BPPSDMP Tetap Optimalkan Kualitas Pendidikan Vokasi

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa jajarannya siap bekerja maksimal untuk food estate di Humbahas, Sumut dan Kalteng dengan mengawal dan mendampingi SDM pertanian mendukung korporasi petani.

"Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani," katanya.

Ditambahkan oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, "Kita akan memastikan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap petani di lokasi Food Estate bisa berjalan maksimal. Harapannya, melalui pendampingan ini dapat membuka pola pikir petani terkait korporasi dan koperasi sehingga akan meningkatkan kapasitas petani dalam manajemen usaha tani."

Sebagai aplikasi kesiapan dukungan BPPSDMP, 50 mahasiswa Polbangtan dan Perguruan Tinggi Mitra (PTN) bersama penyuluh pertanian siap melakukan baseline survey melalui wawancara kepada petani dengan pedoman instrumen daftar pertanyaaan terkait agroekosistem, sosial, budaya, dan ekonomi. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui karakteristik petani dalam pelaksanaan penumbuhan korporasi.

Selain pendampingan oleh mahasiswa dan penyuluh, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) melakukan diskusi langsung dengan kelompok tani (Poktan) Harapan Jaya yang terlibat dalam Food Estate (FE) untuk luas lahan 15 Ha yang menjadi lokasi demfarm Balitbangtan. Kelompok Tani yang terbentuk tahun 2018 dengan beranggotakann 28 orang itu akan fokus pada benih kentang, bawang merah, dan bawang putih.

Selain Poktan Harapan Jaya, diskusi pun dilanjutkan dengan Koperasi Tunas Harapan Pollung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: