Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Makin Buruk & Lalai, Kelompok seperti KAMI Bakal Terus Bermunculan

Pemerintah Makin Buruk & Lalai, Kelompok seperti KAMI Bakal Terus Bermunculan Kredit Foto: IG @reflyharun
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gerakan seperti Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang mengandalkan pada gerakan moral, hanya akan didukung kalau pemerintahnya memang lalai. Semakin pemerintah berkinerja buruk, kelompok seperti KAMI cepat atau lambat akan ada.

Hal itu dikatakan pakar hukum tata negara Refly Harun dalam channel YouTube Refly Harun, Rabu (30/9/2020). Menurut Refly, kelompok seperti KAMI akan didukung masyarakat jika antara lain pemerintah memang pantas dikritik, banyak kesalahan, dan tidak jelas mau membawa kapal ini ke mana. Menurutnya, semakin pemerintah berkinerja buruk, kelompok seperti KAMI cepat atau lambat akan ada.

Baca Juga: Deklarasi Terus Ditolak di Sana-Sini, KAMI Bisa Mainkan Playing Victim

Baca Juga: Gembar-gemborkan PKI, Harta Kekayaan Gatot Menjulang Tinggi, Gak Ada Utang Pula!

"Dan banyak tokoh yang bergabung dengan rasionalitasnya. Jadi, mereka (KAMI) bukaan orang-orang yang irasional, bukan orang-orang yang dikatakan sekadar sakit hati dan lain sebagainya atau tidak terpakai, tapi kelompok-kelompok yang melihat bahwa ada sesuatu yang harus dibenahi di Republik ini karena itu dapat sambutan di mana-mana," jelasnya.

Refly pun mengatakan, sepanjang dia tahu, tidak ada rekayasa untuk mendatangkan massa ke acara yang digelar KAMI di sejumlah daerah. "Massa datang dengan sendirinya, dengan kesadarannya sendiri. Berbeda sekali tentunya dengan massa yang dibayar yang biasanya teriak-teriak karena mereka dibayar," ujarnya.

Salah satu deklarator KAMI ini pun berharap tidak ada lagi yang menggerakkan massa bayaran untuk mengadang acara KAMI. "Mudah-mudahan penguasa negeri ini siapa pun dia, tidak menggunakan kelompok masyarakat, tidak menggunakan massa bayaran hanya sekadar untuk mengadang kelompok kritis di masyarakat lainnya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: