Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Subsidi Kuota Internet Nadiem Makarim Tuai Kritik, Dibilang Tak Tepat Sasaran

Subsidi Kuota Internet Nadiem Makarim Tuai Kritik, Dibilang Tak Tepat Sasaran Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Subsidi kuota internet Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuai kritik dari pemerhati pendidikan dan DPR. Apa katanya?

Melansir CNN, Rabu (30/9/2020), pemerhati pendidikan dari Vox Populi Institue Indonesia, Indra Charismiadji menyebut program bantuan internet itu sebagai gimik pemerintah. Mengapa ia berkata demikian?

"Kuota belajar itu banyak berisi aplikasi berbayar. Jadi kan kayaknya masyarakat ini diarahkan untuk berlangganan yang online itu. Ini kan sama saja bohong, pembohongan publik, dikasih gimik kuotanya gratis, tapi bayar aplikasi (berbayar)," ujar Indra, sesuai informasi yang dikutip dari laporan tersebut.

Baca Juga: Hari Terakhir Pembagian Kuota Internet Tahap II September, Kok Masih Ada yang Belum Dapat?

Baca Juga: Cerita Miliarder China Bangun Supermarket 'Uang' Digital Hingga Bernilai Rp3 Kuadriliun

Menurutnya, secara akademis, masih ada aplikasi-aplikasi gratis yang punya kualitas tak kalah bagus. Ia juga menilai, para penerima subsidi internet tak perlu aplikasi-aplikasi berbayar yang termasuk dalam kuota belajar Kemendikbud.

Indra menambahkan, "kalau seperti ini caranya, pemerintah kan seperti makelar, seperti calo. Lebih bahaya lagi kalau pembelinya banyak, nanti APBN tahun depan bisa diarahkan untuk beli; artinya ada penggiringan ke arah sana."

Tak cuma itu, masalah dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukan cuma kuota internet, melainkan juga akses internet dan ketersediaan gawai.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: