Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alhamdulillah, Uni Eropa Sumbang Dana Rp183 Miliar buat Rakyat Palestina

Alhamdulillah, Uni Eropa Sumbang Dana Rp183 Miliar buat Rakyat Palestina Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mohammed Salem
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Uni Eropa menyumbangkan dana sebesar 10,5 juta euro atau sekitar Rp 183 miliar kepada Palestina. Dana itu akan digunakan untuk membayar gaji dan pensiun para pegawai negeri sipil di sana.

"Ini adalah kontribusi signifikan lainnya dari Uni Eropa untuk pembayaran gaji dan pensiun. Ini membuat total kontribusi kami untuk pengeluaran Otoritas Palestina saat ini pada tahun 2020 menjadi sekitar 80 juta euro," kata Perwakilan Uni Eropa Sven Kühn von Burgsdorff, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA. 

Baca Juga: Alhamdulillah, Emir Baru Kuwait Janji Selalu di Sisi Palestina

Menurut Uni Eropa, kontribusinya itu akan membantu Otoritas Palestina memenuhi sebagian dari komitmennya terhadap para pegawai negeri sipilnya.

Saat ini Palestina menghadapi krisis fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari krisis ekonomi berkepanjangan di wilayah yang diduduki. Situasi itu diperburuk oleh pandemi Covid-19 dan ketegangan politik yang sedang berlangsung dengan Israel.

Menurut von Burgsdorff, Uni Eropa dan negara anggotanya telah bekerja untuk menciptakan ruang fiskal guna mendukung Otoritas Palestina. Tujuannya agar layanan publik yang vital, terutama di sektor sosial, tetap terjaga.

Dia berpendapat ketegangan politik dengan Israel memang harus segera diatas. Sebab Palestina, seperti negara-negara lain di dunia, sedang berjuang melawan konsekuensi ekonomi dan sosial yang dahsyat dari pandemi Covid-19.

"Perjanjian bilateral yang ada antara Palestina dan Israel harus dihormati dan langkah-langkah sepihak dihindari. Pendapatan pajak Palestina yang dikumpulkan oleh Israel harus segera ditransfer dan diterima tanpa syarat apa pun sehingga Otoritas Palestina berada dalam posisi untuk melindungi rakyat Palestina dari Covid-19 dan mendukung mereka dalam perjuangan ekonomi sehari-hari mereka," kata von Burgsdorff. 

Selama empat bulan berturut-turut, Palestina hanya dapat membayar separuh gaji untuk 140 ribu pegawai dan pensiunan. Salah satu penyebabnya adalah keengganan Israel mentransfer dana pajak yang dikumpulkannya atas nama Palestina. Jumlahnya sekitar 200 juta dolar AS per bulan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: