Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Din Syamsyuddin Gak Ngelak KAMI Punya Kepentingan: Ada Lima

Din Syamsyuddin Gak Ngelak KAMI Punya Kepentingan: Ada Lima Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menanggapi pernyataan Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang memperingatkan KAMI dengan keras untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum. Menurut Din, hal itu berarti bahwa Moeldoko belum membaca Maklumat Menyelamatkan Indonesia yang disampaikan KAMI secara tepat.

"Bukankah penyampaian aspirasi oleh rakyat itu sesuai dengan Hukum Dasar yaitu UUD 1945 yang memberi kepada rakyat warga negara kebebasan berserikat dan berpendapat. Termasuk untuk menyampaikan pendapat di depan umum?" kata Din dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).

"Atau mungkin permintaan untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum adalah agar KAMI menggugat pemerintah atas pelanggaran konstitusional yang dilakukannya? Suatu hal yang dapat dilakukan namun belum dipikirkan," ujar Din lagi.

Baca Juga: Moeldoko Ancam KAMI? KSP Bantah Keras

Baca Juga: Din Syamsuddin Balas Moeldoko: Jangan Mudah Lempar Tuduhan!

Pria yang pernah menjabat sebagai Ketum Muhammadiyah ini membenarkan tudingan Moeldoko bahwa KAMI adalah sekumpulan kepentingan. Din juga menyebutkan memang ada lima kepentingan KAMI yang pertama meluruskan kiblat bangsa dan negara yang banyak mengalami penyimpangan.

"Mengingatkan pemerintah agar serius menanggulangi Covid-19 dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan rakyat di atas program ekonomi dan politik (Pilkada). Mengingatkan pemerintah agar serius memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme yang masih merajalela di lingkungan pemerintahan, dengan mencabut Undang-Undang yang melemahkan KPK," kata Din.

Kepentingan KAMI keempat yakni mengingatkan pemerintah agar bersungguh-sungguh mengatasi ketidakadilan ekonomi, mengutamakan lapangan kerja bagi rakyat sendiri bukan untuk tenaga kerja asing dan mencabut UU yang lebih menguntungkan pengusaha dari pada Kaum Buruh.

"Mengingatkan Pemerintah untuk bertindak responsif terhadap upaya pemecahbelahan masyarakat dengan tidak membiarkan kelompok-kelompok yang anti demokrasi, intoleran, dan eksklusif dengan menolak kelompok lain seperti KAMI," ujar Din.

Hal-hal itu kata dia sebagian dari sekumpulan kepentingan KAMI. "Pada intinya KAMI berkepentingan agar Pemerintah dan jajarannya termasuk KSP bekerja bersungguh-sungguh mengemban amanat rakyat, karena gaji yang diperoleh berasal dari uang rakyat," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: