Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Katanya Capres Terkuat, Eh Orang Demokrat Gak Percaya: Orang Gak Bisa Kerja Kok...

Anies Katanya Capres Terkuat, Eh Orang Demokrat Gak Percaya: Orang Gak Bisa Kerja Kok... Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean (FH) ikut mengomentari hasil survei Info Barometer yang menyebutkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden terkuat untuk 2024.

Ia menganggap Anies bukanlah Capres terkuat lantaran tidak bisa bekerja saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Baca Juga: Mahfud Bilang DKI Gak Ada Pilkada Tapi Juara Corona, Eh Anies Kena Tinju Dedek Uki

"Orang ngga bisa kerja koq jadi capres terkuat? Hahahaha onani politik..!!" tulisnya, dalam akun Twitternya, Sabtu (3/10/2020).

Diketahui sebelumnya, Anies diprediksi bakal menjadi calon Presiden terkuat pada Pilpres 2024. Menurut Indo Barometer, ada dua kunci pengajuan calon Presiden, pertama kunci pemilik partai dan kedua kunci elektabilitas yang tinggi. Kunci pemilik partai ada di tangan 3 orang, pertama Megawati (PDIP), kedua Prabowo (Gerindra), ketiga SBY (Demokrat). Baca Juga: Anies Baswedan Bolehkan Isolasi Mandiri di Rumah, Syaratnya...

Jika Megawati tidak maju maka dari PDIP ada nama Puan Maharani dan Prananda Prabowo, jika Prabowo tidak maju maka ada nama Sandiaga Uno dan Fadli Zon, sedangkan dari Demokrat tentu saja ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara itu, ada 5 tokoh yang diprediksi memiliki elektabilitas memadai sebagai calon Presiden periode 2024 – 2029, yang berasal dari unsur kepala daerah yaitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.

Dari 5 kepala daerah tesebut, Anies Baswedan memiliki peluang terbesar menjadi calon Presiden 2024. Meskipun populasi penduduk DKI Jakarta hanya 4 persen jika dibandingkan populasi Jawa Barat sebesar 18,3 persen, Jawa Timur 15,1 persen dan Jawa Tengah sebesar 13,1 persen. Namun DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia yang otomatis menjadi pusat perhatian masyarakat luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: