Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seberapa Bahaya Risiko Covid-19 ke Donald Trump?

Seberapa Bahaya Risiko Covid-19 ke Donald Trump? Kredit Foto: Reuters/Joshua Roberts
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump beserta istrinya, Melania Trump, mengabarkan bahwa mereka terpapar Covid-19. Hal itu disampaikan melalui Twitter beberapa hari lalu.

Mengingat usianya yang memasuki angka 74 tahun, Trump memiliki risiko yang lebih berat dibanding pasien Covid-19 yang lebih muda. Selain usia yang sudah tidak belia lagi, Trump secara klinis mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Baca Juga: Presiden China Xi Jinping Kirim Doa Baik-Baik ke Donald Trump

Selain itu, obesitas merupakan faktor risiko salah satu faktor risiko yang dapat membuat penderita Covid-19 mengalami komplikasi yang lebih parah.

Melansir CDC yang dikutip CNN Internasional, orang-orang dalam rentang usia 65-74 tahun menghadapi risiko lima kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dan risiko kematian 90 kali lebih besar akibat Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa muda antara usia 18-29 tahun.

Berdasarkan catatan medisnya pada April, CNN melaporkan pada bulan Juni bahwa Presiden Trump memiliki berat 244 pound dan tinggi 6 kaki 3 inci. Itu memberinya indeks massa tubuh 30,5, membuatnya secara teknis, mengalami obesitas. Obesitas melipatgandakan risiko rawat inap akibat Covid-19, menurut CDC.

Trump juga laki-laki, dan laki-laki lebih mungkin meninggal atau menderita penyakit parah akibat virus korona daripada perempuan, lapor badan kesehatan terkemuka. Tetapi tidak diketahui apakah Trump memiliki kondisi medis lain yang dapat menempatkannya dalam kelompok berisiko tinggi.

Berdasarkan pemeriksaan fisik terakhir, tekanan darahnya hanya sedikit meningkat. Tidak ada bukti dia mengidap kanker, penyakit ginjal, diabetes, atau kondisi lain yang diketahui membuat orang berisiko lebih tinggi.

Dokter Presiden, Dr. Sean Conley mengatakan, pemeriksaan fisik Trump terakhir dilakukan pada bulan April.

"Tidak ada temuan yang signifikan atau perubahan untuk dilaporkan," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: