Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lantang! Luhut Beri Perintah ke Terawan dan Erick Thohir

Lantang! Luhut Beri Perintah ke Terawan dan Erick Thohir Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan InvestasiĀ Luhut Binsar Pandjaitan selaku Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) mengeluarkan perintah langsung ke Menteri KesehatanĀ Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengawal pengadaan vaksin virus corona.

Luhut memerintahkan ke Menkes Terawan agar bekerja keras untuk memastikan para perusahaan farmasi menjual harga vaksin corona di harga yang wajar. Apalagi, Luhut menegaskan pemerintah telah memiliki kumpulan data mengenai harga obat berbasis free on board (harga barang di tempat asal) dari negara-negara eksportir seperti India, Tiongkok, dan Jerman.

Baca Juga: Teriakan Lantang Luhut: Perusahaan Farmasi Jangan Mainkaan Harga Jual Vaksin Corona

"Database ini akan digunakan untuk mengevaluasi kewajaran harga obat-obatan Covid-19 yang ada di pasar dan saya minta Pak Terawan (Menkes) untuk mengawasi secara ketat hal ini," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketersediaan dan Kewajaran Harga Obat/Farmasi untuk Covid 19 di Jakarta, Senin (5/10/2020).

Baca Juga: Oh, Pantas Saja Luhut Jadi Kepercayaan Jokowi, Ternyata Eh Ternyata...

Selain itu, Luhut meminta Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir turut memastikan ketersediaan obat-obatan Covid-19 ini. Selain itu, agar tidak terjadi pemesanan ganda, dia meminta agar Kementerian BUMN melakukan sinkronisasi kebijakan pemesanan obat antara pemerintah pusat dan daerah.

"Saya melihat Kemenkes sudah mengalokasikan anggaran untuk ini, namun pemerintah daerah melalui APBD juga menganggarkan. Oleh karena itu, perlu ada sinkronisasi anggaran antara pusat dan daerah dalam pengadaan obat ini," tukasnya.

Dalam kesempatan ini, ia mewanti-wanti agar produsen obat Covid 19 dalam negeri tidak memainkan harga jual di pasaran.

"Kalbe Farma, Bio Farma, Indofarma, dan perusahaan farmasi lainnya saya minta jangan buat harga yang terlalu tinggi, sesuai kewajaran saja karena ini masalah kemanusiaan dan tolong perhatikan kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit saat ini," tegasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: