Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minyak Sawit Dituding Tidak Sehat, Akademisi Nasional & Internasional Menjawab!

Minyak Sawit Dituding Tidak Sehat, Akademisi Nasional & Internasional Menjawab! Kredit Foto: (Foto : Boldsky)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menilik sejarah, tudingan terhadap minyak kelapa sawit yang membahayakan kesehatan telah muncul sejak 65 tahun silam yang bermula dari riset Dr Ancel Keys di Amerika Serikat. Dalam laporannya, Keys menyebutkan bahwa semua lemak terutama hewani tidak baik bagi kesehatan.

Tidak hanya lemak hewani, lemak nabati termasuk minyak kelapa sawit dan minyak kelapa yang berasal dari negara-negara tropis (Indonesia, Malaysia, dan Filipina) yang mengandung tinggi lemak jenuh, juga dikatakan tidak sehat untuk dikonsumsi.

Dalam laporan PASPI Monitor dituliskan, "pandangan yang menganggap lemak jenuh tidak baik bagi kesehatan adalah jelas keliru karena sejatinya kolesterol adalah sejenis lemak yang sangat berguna bagi tubuh, yakni untuk membentuk dinding sel, empedu, hormon dan vitamin."

Baca Juga: Dear Generasi Milenial, Jangan Mudah Percaya Isu Negatif Sawit!

Isu negatif terhadap minyak sawit tersebut berhasil dipatahkan melalui fakta dan data empiris hasil riset akademisi nasional dan internasioal. Sejak 1998, isu negatif kelapa sawit dari aspek kesehatan mulai dibantai oleh intelek Amerika Serikat yakni Dr Bruce Fivedari dari Coconut Research Center, Colorado melalui bukunya yang berjudul Saturated Fat May Save Your Life.

Dalam buku tersebut disebutkan, munculnya berbagai isu miring diperkirakan karena produk dalam negeri negara yang bersangkutan kalah saing dengan minyak sawit yang production cost-nya jauh lebih rendah. Lantas, bagaimana akademisi nasional dan internasional menjawab isu tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya?

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Sri Raharjo menjelaskan, palm oil dan palm kernel oil termasuk minyak baik karena memiliki ukuran molekul yang kecil sehingga apabila dikonsumsi hanya akan menghasilkan sedikit kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL).

Sedangkan, minyak kedelai, minyak kacang, dan beberapa jenis minyak nabati lainnya merupakan minyak jahat dikarenakan memiliki ukuran molekul yang besar sehingga apabila dikonsumsi akan menghasilkan banyak kolestrol jahat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: