Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemanfaatan Data Kependudukan Tingkatkan Kualitas Pasar Modal

Pemanfaatan Data Kependudukan Tingkatkan Kualitas Pasar Modal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelaku industri pasar modal terus berupaya meningkatkan kualitas pasar modal. Salah satunya melalui kerja sama pemanfaatan data kependudukan antara Self-Regulatory Organization (SRO) dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang sudah berlangsung sejak 2016.

Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, salah satu manfaat penting dari kerja sama tersebut adalah proses validitas data investor pasar modal. Sebab, selama ini KSEI berupaya membuat data nasabah investor yang akurat dengan mengacu pada verifikasi data kependudukan yang disediakan Dukcapil.

“Kita tingkatkan validitas datanya sehingga data calon investor akan tervalidasi sesuai data e-KTP yang ada di database Dukcapil, setelah itu baru kita berikan SID (Single Investor Identification),” terang Uriep di Jakarta, Rabu (10/10/2020).

Baca Juga: Transaksi Harian Naik 24,22%, Kapitalisasi Pasar Modal Lampaui Rp5.877 T

Menurut Uriep, peningkatan kualitas pasar modal melalui kredibilitas data investor bersifat sangat urgent. “Dari sisi kualitasnya, pemanfaatan data dari dukcapil ini sangat urgent, penting akurasinya, sehingga data yang di KSEI itu diharapkan ke depan dapat membantu pengembangan pasar modal,” jelasnya.

Selain itu, Uriep menerangkan bahwa validitas data juga sangat penting dalam rangka pengawasan dan perlindungan terhadap investor. Sebab, kerja sama yang juga melibatkan 105 perusahaan efek secara langsung dapat menghindari risiko terjadinya kesalahan data yang dapat merugikan investor.

“Pemanfaatan dari data kependudukan ini oleh perusahaan efek secara langsung sebagai upaya untuk menghindari risiko kesalahan input dan human error dalam pembukaan rekening. Juga untuk menghindari bagaimana investor jangan punya SID ganda, jadi satu orang satu SID,” pungkasnya.

Baca Juga: Akses Pendanaan Makin Mudah bagi Pelaku Pasar Modal

Diwawancarai secara terpisah, Muhammad Alfisyahrin (28 tahun) mengakui bahwa saat ini sudah ada kemajuan dan kemudahan dalam proses pendaftaran rekening investor baru di KSEI karena bisa dilakukan secara online.

“Integrasi dengan data dukcapil membuat prosesnya bukan cuma makin mudah, tetapi juga lebih cepat. Jadi, makin sedikit alasan masyarakat Indonesia untuk tidak berinvestasi,” ucapnya.

Alfi juga berpendapat, integrasi data dukcapil memberikan rasa aman bagi investor. “Sistem informasi investor yang disediakan KSEI sekarang sangat membantu saya untuk melihat keseluruhan portofolio investasi saya yang tersebar dalam beberapa instrumen pasar modal. Integrasi dengan data dukcapil juga memberi saya rasa aman lebih,” terangnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: