Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nasib Perusahaan Milik Konglomerat Budi Hartono: Bos Djarum, Orang Terkaya Nomor 1

Nasib Perusahaan Milik Konglomerat Budi Hartono: Bos Djarum, Orang Terkaya Nomor 1 Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Sarana Menara Nusantara

Berkebalikan dengan BCA, perusahaan milik Budi Hartono ini justru mendulang berkah besar-besaran selama pandemi berlangsung, dialah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Bergerak di sektor telekomunikasi, TOWR mampu meraup laba bersih sebesar Rp1,32 triliun pada semester I 2020. Capaian tersebut tumbuh hingga 32,53% dari semester  I 2019 yang kala itu hanya Rp993,52 miliar. Baca Juga: Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom

Bersamaan dengan itu, pendapatan TOWR juga tumbuh subur. Jika pada Juni tahun lalu perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp3,03 triliun, tahun ini angkanya melonjak 21,78% menjadi Rp3,69 triliun. Pendapatan terbesar disumbang oleh pihak ketiga, yakni mencapai Rp3,62 triliun, tumbuh positif dari tahun sebelumnya yang hanya Rp2,97 triliun. 

Sementara itu, pendapatan dari pihak berelasi juga ikut mengalami perbaikan. Secara tahunan, kenaikan yang tercatat dari lini tersebut, yaitu dari Rp55,32 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp66,32 miliar pada semester I 2020. 

Pendapatan dari pelanggan pemilik operator angkanya juga membaik dari Rp2,63 triliun menjadi Rp3,17 triliun. PT Hutchison 3 Indonesia menyumbang porsi terbesar, yakni Rp1,19 triliun. Pelanggan berikutnya meliputi XL Axiata sebesar Rp1,08 triliun, Telkomsel sebesar Rp543,76 miliar, dan Indosat sebesar Rp357,90 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan ikut membengkak dari yang sebelumnya Rp895,69 miliar menjadi Rp1,08 triliun. Begitu pun dengan penjualan dan pemasaran yang ikut membengkak dari Rp75,62 miliar menjadi Rp79,05 miliar. Beban umum dan administrasi melonjak secara tahunan dari Rp229,71 miliar menjadi Rp239,54 miliar.

Sampai dengan Juni 2020, aset TOWR bertumbuh sebesar 23,21% menjadi Rp34,08 triliun. Aset tersebut terdiri atas aset lancar senilai Rp4,02 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp30,05 triliun. Pada periode tersebut pula, TOWR membukukan kas setara kas sebesar Rp1,36 triliun.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: